IHRAM.CO.ID, MATARAM -- Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram Eka Nurhayati mengimbau masyarakat agar waspada terhadap penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) di musim pancaroba saat ini.
"Cuaca sekarang tidak bisa ditebak sehingga bisa menimbulkan potensi penyakit Ispa. Seperti, batuk, pilek, dan demam," katanya kepada sejumlah wartawan, Selasa (13/9/2022).
Pernyataan itu disampaikan menyikapi potensi penyakit yang muncul ketika pergantian musim dari kemarau ke penghujan. Apalagi, hampir setiap hari dalam beberapa hari terakhir Kota Mataram diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Terkait dengan itu, ia menyarakan masyarakat menjaga kesehatan dengan menerapkan gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan sehat, dan menjaga kebersihan. "Intinya, bagaimana masyarakat bisa menerapkan gaya hidup bersih dan sehat," katanya.
Di sisi lain, katanya, informasi dari layanan di IGD RSUD Kota Mataram sejak musim pancaroba, pasien yang masuk rata-rata menderita ISPA. Kalau untuk penyakit lainnya seperti DBD untuk saat ini belum ada.
"Untuk kunjungan pasien setiap hari sekitar 200-an, dan mereka rata-rata terpapar kasus ISPA," katanya.
Sementara untuk kasus diare, kata Eka, biasanya terjadi saat musim kemarau yang dipicu karena kekurangan air bersih. "Tapi untuk di Kota Mataram, alhamdulillah kalau di Mataram meskipun puncak kemarau tapi ketersediaan air bersih selalu mencukupi," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor sebelumnya juga mengimbau warga agar tetap waspada terhadap berbagai potensi bencana termasuk gangguan kesehatan menjelang masuknya musim hujan tahun ini.
"Kalau berdasarkan prediksi BMKG sekarang masih musim kemarau dan musim hujan diprediksi pada minggu kedua bulan Oktober 2022. Tapi ternyata maju," katanya.
Terkait dengan itu, masyarakat harus lebih waspada termasuk dengan berbagai potensi penyakit yang biasa muncul saat pergantian musim. Hal yang tidak kalah penting juga, masyarakat jangan buang sampah sembarangan baik di sungai maupun di saluran yang dapat menghambat atau menyumbat aliran air.
"Penyumbatan air bisa menimbulkan genangan yang berpotensi munculnya jentik nyamuk DBD, dan penyakit-penyakit lain," katanya.