IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dan Pemkab Subang, Jawa Barat, berkolaborasi untuk mempromosikan potensi wisata budaya serta UMKM kedua daerah melalui Festival Jawara Satria yang akan digelar secara rutin setiap tanggal 10 November.
Penyelenggaraan kegiatan untuk pertama kalinya tersebut ditandai dengan acara "Road to Jawara Satria Festival 2022" di Wisata Bukit Pertapan, Desa Gerduren, Kecamatan Purwojati, Banyumas, Selasa.
Dalam hal ini, kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama antara Wisata Bukit Pertapan, Desa Gerduren, dan Wisata Bukit Dewi Manggung (BuDeMang), Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang.
Saat memberi sambutan, Kepala Desa Gerduren Bambang Suharsono mengaku bangga karena perhelatan seni budaya serta UMKM tersebut digelar di Desa Gerduren.
Ia mengakui jika lokasi kegiatan "Road to Jawara Satria Festival 2022" pada awalnya akan dibangun pasar namun dengan berbagai pertimbangan, rencana tersebut akhirnya tidak direalisasikan.
"Prinsipnya, untuk membangun pasar itu adalah cara bagaimana mendatangkan orang sebanyak-banyaknya ke Desa Gerduren setiap hari, maka pasar akan muncul dengan sendirinya," katanya.
Atas dasar prinsip tersebut, kata dia, muncullah wisata rintisan berupa Wisata Bukit Pertapan yang akan dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Gerduren.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan Desa Gerduren merupakan tempat lahirnya kesenian tradisional Banyumas, yakni lengger.
"Ini juga tidak terlepas dari kesenian, budaya Jawa Barat. Ini adalah perpaduan antara ketuk tilu yang biasa disebut doger, kemudian ada kesenian ledhek dari Purworejo dan sekitarnya, lalu ketemu di sini jadi lengger," katanya.p
Ia mengatakan pihaknya ingin mengembangkan potensi tersebut, sehingga Desa Gerduren bisa menjadi desa wisata kesenian.
Sementara itu, Camat Tanjungsiang Vino Subriadi mengatakan di Kecamatan Tanjungsiang, Subang, setiap tahunnya diselenggarakan Festival Tujuh Sungai yang dihadiri tamu dari berbagai kabupaten.
"Dan hari ini (20/9) juga menjadi jawaban buat kami bahwa yang namanya wisata tidak harus didatangi, juga harus menjadi tali silaturahim," katanya.
Bahkan, kata dia, kegiatan yang digelar pada hari Selasa (20/9) itu luar biasa dan menjadi sejarah bagi pihaknya yang datang dari Subang karena acara tersebut merupakan tali silaturahim yang mungkin sudah lama tidak terjadi.
Menurut dia, hal itu karena ternyata kesenian lengger asal-usulnya berasal dari Jawa Barat yang pindah ke Gerduren dan akhirnya bisaberdiri sendiri dengan keunikan masing-masing.
Ia mengharapkan Festival Jawara Satria dapat menjadi jembatan untuk menjaga silaturahim antara Subang dan Banyumas.
"Di mana dengan kesenian kita bisa jadi hebat, dengan kesenian kita lebih akur, dengan kesenian kita bisa lebih memberikan kepada dunia, itulah Indonesia. Dalam hal ini Jawa Tengah dan Jawa Barat," kata Vino.
Terkait dengan perhelatan seni budaya dan UMKM tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Darisun memberikan apresiasi kepada Kades Gerduren yang menginisiasi pelaksanaan acara "Road to Jawara Satria Festival 2022".
"Apalagi sudah kolaborasi dengan Jawa Barat. Semoga ini tetap berjalan, budaya kita harus kita lestarikan demi masa depan generasi penerus," katanya.