IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Hari Museum Indonesia (Harmusindo) diperingati setiap tanggal 12 Oktober. Pada tahun 2022, Harmusindo digelar di Kota Bandung sebagai tuan rumah. Jajaran Museum Konferensi Asia Afrika ditunjuk sebagai ketua penyelenggaraacara Harmusindo 2022.
Peringatan Harmusindo 2022 mengusung tema "Museum Sebagai Sumber Inspirasi Bangsa" dengan semangat membangkitkan kembali minat masyarakat mengunjungi museum.
Museum, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu; tempat menyimpan barang kuno.
Meski Museum Konferensi Asia Afrika di bawah naungan Kementerian Luar Negeri yang bakal menjadi sentral kegiatan peringatan Harmusindo, tetapi 18 museum yang ada di Kota Bandung pun turut terlibat.
Sejumlah museum terkenal di Kota Bandung selain Museum Konferensi Asia Afrika yang akan menyemarakkan kegiatan Harmusindo itu di antaranya Museum Sribaduga, Museum Pendidikan Nasional, Museum Geologi, serta Museum Gedung Sate.
Sementara itu, kegiatan Harmusindo 2022 akan terbagi dalam tiga kategori, yakni pra-acara, acara puncak, dan acara penutupan. Rangkaian Harmusindo di Kota Bandung akan dimulai pada 26 September 2022 dan berakhir pada 16 Oktober 2022.
Momen museum bangkit
Selama pandemi COVID-19 sejak awal 2020, museum merupakan salah satu dari banyak ruang publik yang ditutup dalam rangka meminimalisir mobilitas masyarakat.
Museum Konferensi Asia Afrika juga tidak menerima kunjungan masyarakat karena adanya pembatasan kegiatan masyarakat yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Bandung sebagai Satuan Tugas Penanganan COVID-19 tingkat daerah.
Namun, setelah pandemi mulai mereda di pertengahan 2022, museum kembali dibuka untuk umum. Kunjungan ke museum tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai proteksi atas penyebaran COVID-19.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Museum Daerah (Amida) Jawa Barat, Bambang Subarnas, mengatakan momen Harmusindo 2022 diharapkan menjadi semangat dan gairah baru terhadap permuseuman.
Setelah seluruh museum kini boleh menerima kunjungan, ia berharap konten-konten yang ada di museum bisa kembali dinikmati dengan cara yang berbeda oleh masyarakat. Bukan hanya seperti pameran, tapi konten di museum diharapkan bisa menjadi inspirasi.
"Jadi apa yang ada di museum itu bukan hanya benda mati, tapi harapannya itu bisa menjadi manfaat bagi masyarakat," kata pria yang akrab disapa Barnas itu di Museum Konferensi Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/9) .
Di Jawa Barat terdapat 53 museum yang terbagi ke dalam tiga kategori, yakni museum yang dikelola oleh pemerintah, museum yang dikelola oleh yayasan, dan museum yang dikelola oleh pribadi.
Namun, tidak semua museum itu dalam kondisi yang baik, karena museum yang dikelola oleh yayasan dan pribadi tidak memiliki anggaran kepengurusan secara berkala seperti museum yang dikelola oleh pemerintah.
Untuk itu, AMIPusat maupun Amida Jawa Barat pada Harmusindo ini mulai mencoba dan mengakselerasi penerapan skema pentahelix dalam pengelolaan museum, tidak hanya untuk museum milik pemerintah. Dengan demikian,permuseumanbisa berkembang lebih baik