IHRAM.CO.ID,BIRMINGHAM -- Bentrokan antara kelompok Islam dan Hindu telah menyebar dari Leicester ke Birmingham. Sekitar 200 pengunjuk rasa dilaporkan berkumpul di luar sebuah kuil, Rabu (21/9/2022) malam.
Kerumunan, yang diyakini mayoritas berisi pria Muslim, tertangkap video tengah berteriak di luar kuil Hindu Durga Bhawan, Smethwick. Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kunjungan pembicara yang dianggap kontroversial.
Rekaman gambar ini juga menunjukkan kelompok besar menggunakan topeng mendekati kuil, dengan beberapa orang memanjat pagar pembatas. Saksi mata mengklaim botol dan petasan dilemparkan sebelum polisi anti huru hara tiba.
Aksi ini menyusul bentrokan yang terjadi di Leicester akhir pekan lalu. Ketegangan memuncak menyusul pertandingan kriket antara India dan Pakistan, yang berujung pada penangkapan 47 orang.
Kuil Smethwick lantas mengumumkan membatalkan kunjungan pembicara, setelah diberitahu tentang rencana protes.
Di sisi lain, aksi demonstrasi itu digambarkan sebagai tindakan tercela oleh seorang anggota dewan, yang mengatakan hal tersebut tidak mewakili keragaman kota.
"Pemandangan tercela yang disaksikan di Smethwick tidak mewakili keragaman yang kaya dan harmonis di kota kami. Mereka yang datang dengan niat buruk akan ditangani oleh hukum," kata Anggota dewan lokal Ahmad Bostan dikutip di //Metro//, Kamis (22/9).
Ia pun memyebut komunitas Birmingham kami berdiri bersama melawan kefanatikan seperti itu. Adapun penjaja kebencian tidak diterima di wilayah tersebut.
Para pemimpin masyarakat pun telah mengklaim orang luar menyebarkan informasi palsu untuk memicu ketegangan agama. Ada laporan serangan terhadap kedua komunitas, yang telah dikonfirmasi oleh Polisi Leicestershire bahwa mereka sedang menyelidiki, tetapi tidak semuanya ternyata benar.
Satu klaim menyebut seorang gadis Muslim telah diculik oleh pria Hindu. Hal ini pun dibantah oleh pihak kepolisian setempat.
Sementara itu, para pemimpin masjid telah memastikan kabar yang menyebut umat Hindu menyerbu tempat ibadah dan mengganggu shalat tidak terjadi.
Menanggapi aksi protes tersebut, para pemimpin agama telah menunjukkan garda persatuan dan mengutuk kerusuhan tersebut.
Kepala imam dari Yayasan Abrahamik yang berbasis di Smethwick, Nasir Akhtar, mengatakan pihaknya berdiri bersama dengan pemimpin Hindu untuk menunjukkan
solidaritas. Di sisi lain ia mengajak untuk berbicara dengan para pemrotes guna mendengar sudut pandang mereka dan mendorong dialog.
"Saya bersimpati dengan mereka yang kecewa dan melakukan protes, saya juga terluka oleh undangan (pembicara Hindu) itu. Beberapa tidak menerima ada yang mengabaikan kontroversi di sekelilingnya. Tapi jalan ke depan adalah melalui berbicara dan berkumpul, bukan menabur perpecahan," ujar dia.
Wali kuil Ash Kumar pun mengatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada polisi yang menjaga mereka tetap aman. Hal yang sama disampaikan kepada para pemimpin agama lain, yang tetap berada di sisi mereka untuk menunjukkan persatuan.
"Kami sekarang akan tetap berhubungan secara teratur dengan forum multi-agama lokal, kami menyadari dengan melihat ke belakang, kami dapat melakukan hal yang berbeda," ucapnya.
Polisi West Midlands mengatakan mereka mengetahui rencana aksi protes tersebut. Pihaknya bekerja sama dengan para pemimpin masyarakat untuk menyelesaikan masalah ini.
Pihaknya juga disebut selalu berusaha untuk menemukan keseimbangan yang tepat, antara hak-hak para pemrotes dan hak-hak penduduk lokal dan bisnis. Di saat yang bersamaan, mereka bekerja untuk meminimalkan gangguan serius terhadap masyarakat.
"Kami memiliki sejarah panjang dalam memfasilitasi protes damai dan menjunjung tinggi hak untuk protes, sambil menyeimbangkannya dengan hak orang lain untuk menjaga keamanan publik, mencegah kejahatan dan kekacauan," kata dia.
Sumber: