IHRAM.CO.ID, LONDON -- Balai lelang Inggris Christie akan melelang karpet pashmina Mughal Era Shah Jahan yang langka berasal dari sekitar tahun 1650 pada 27 Oktober 2022. Karpet yang ditenun untuk istana Kaisar India Shah Jahan terakhir terlihat dipajang di Museum Metropolitan di New York, Amerika Serikat (AS) selama pameran Flowers Underfoot: Indian Carpets of the Mughal Era pada 1997-1998.
Harta karun itu kemungkinan akan dilelang dengan perkiraan harga lebih dari 3,7 juta dolar AS atau sekitar Rp 56 triliun. Kepala Departemen Oriental Rugs & Carpets Christie’s Louise Broadhurst menjelaskan makna karpet tersebut.
“Karpet seukuran hampir persegi, tetapi telah dipersingkat menjadi sembilan kaki kali delapan kaki 11 inci. Awal panjangnya sekitar 4,4 meter," kata Broadhurst.
Yang menjadi daya tarik karpet adalah kerumitan tenun natural India yang ditemukan di istana Dinasti Mughal pada pertengahan abad ke-17. Bahkan, karya tersebut mendahului lukisan impresionis Prancis pada awal abad ke-19. Pengaruh Persia digantikan oleh asal-usul gaya bunga dalam seni India yang dapat ditelusuri pada kunjungan ayah Shah Jahan, Jehangir ke Kashmir pada tahun 1620.
Dalam sebagian besar budaya tenun karpet, sutra adalah serat paling berharga yang tersedia, tetapi dalam budaya Mughal itu adalah pashmina yang berasal dari kata Persia pashm. Pashmina adalah lapisan bawah kambing gunung Himalaya.
"Karpet yang dibuat dengan tumpukan pashmina adalah salah satu tumpukan terbaik yang pernah ditenun. Faktanya, jumlah simpul tertinggi melebihi 2.000 knot per inci. Karpet ini memiliki rata-rata 672 knot per inci," tambah Broadhurst.
Direktur, Kepala Departemen, Seni Islam dan India, Christie's Sara Plumbly menekankan pentingnya Dubai sebagai salah satu pusat seni paling dinamis di dunia. “Timur Tengah telah menjadi titik fokus bagi seni kuno dan kontemporer. Dubai, Abu Dhabi dan Doha, Qatar, ramai dengan pecinta seni. Kerajaan Arab Saudi dan Mesir juga termasuk. Lanskap seni tidak pernah begitu bersemangat di bagian dunia ini," ucap dia.
Dilansir Khaleej Times, Jumat (30/9/2022), Direktur Pengembangan Bisnis Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) Christie's, Arne Everwijn mengatakan pilihan karya penting yang dikuratori dengan cermat pada pameran di Christie's Dubai ini mencerminkan selera kolektor cerdas di seluruh wilayah MENA yang menghargai kualitas terbaik.
“Merupakan suatu kehormatan besar untuk dapat memamerkan karya-karya ini di Dubai untuk pertama kalinya,” katanya.
Sorotan lelang Christie's Middle East mencakup karya seni dari dunia Islam dan India, termasuk permadani Oriental dan karpet dari 28 September dan 3 Oktober di Gate Village, DIFC.