IHRAM.CO.ID,Setelah melewati gerbang utama Benteng Citadel Ark, pengunjung akan menemui beberapa ruangan besar yang penuh ukiran unik. Ruangan ini menghadap ke barat yang berbentuk portal besar dengan galeri.
Ruangan ini dibatasi oleh menara ganda atau tiang. Di dalam benteng ada beberapa anak tangga di sisi kiri dan kanannya yang biasa digunakan untuk menaiki balkon yang bertengger di atas gerbang utama.
Sementara di sepanjang sisi lorong, ada kamar untuk air dan pasir, ruangan sel yang letaknya di antara 12 relung di kiri dan tiga belas di dak lintas kanan. Beberapa kamar di sebelah kiri memiliki pintu.
Kamar ini sebelumnya adalah sel penjara. Bahkan, di bawah sel-sel ini ada ruang khusus untuk tahanan paling berbahaya. Tempat khusus ini tepatnya ada di sepanjang lorong sebelah kiri yang menghubungkan ruangan tempat ritual Zurahustrian, penguasa setempat kala itu.
Di bagian dalam gedung Citadel Ark ada ruang khusus untuk berdoa atau saat ini dikenal dengan mushala. Meski ruangannya tidak begitu besar, namun ruangan ini modelnya mirip dengan masjid karena dibingkai membentuk serambi dengan ada tiang kayu di antara tiga sisinya.
Ruang ini didesain pada periode emirat Bukhara di bawah pemerintahan Amir Shahmurad sekitar 1785-1800. Kemungkinan besar, bangunan ini menjadi inspirasi masjid-masjid megah di Bukhara yang dibangun selama pemerintahan Emir Shahmurad pada abad ke-19.
Pada perkembangannya, sekitar tahun 1987, istana yang tadinya disewakan itu menjadi milik Pemerintah Bukhara, yang digunakan Museum Negara Bukhara sebagai kantor departemen pengumpulan mata uang dan prasasti dan departemen sejarah modern dan etnografi. Ada sekitar 36.000 pameran yang tersimpan di museum itu.