Rabu 19 Oct 2022 21:55 WIB

Sentuhan Kubik dan Mozaik Islam di Masjid Sentral Lisbon

Diresmikan pada 1985, masjid ini mampu menampung 950 jamaah.

Masjid Agung Lisabon
Foto:

Rangkaian huruf Arab berwarna kuning itu tampak tegas namun teduh dengan latar kayu berwarna cokelat gelap yang terjalin serupa jaring-jaring. Kaligrafi ini dipasang menjorok ke depan, nyaris sejajar dengan batas terluar ceruk mihrab. Letaknya yang menggantung itu membuatnya seolah tampil sebagai tirai mihrab.

Kaligrafi tersebut mengutip penggalan ayat 39 dari surah Ali Imran: “ Fanaadathul malaaikatu wahuwa qaaimu yushallii fil mihraabi. Yang artinya: Kemudian Malaikat (Jibril) memanggilnya (Zakariya), sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab.

Selain itu, suasana teduh juga terpancar dari sejumlah kaligrafi lain yang dapat ditemukan di beberapa titik. Di antaranya, pada ornamen yang terpasang di beberapa bagian dinding dalam masjid serta di sekeliling kubah bagian dalam.

Pada malam hari, saat lampu-lampu di dalam masjid dinyalakan, kemegahan ruang shalat yang lapang itu semakin jelas terlihat. Terlebih, lampu yang tergantung dekat ornamen pembingkai mihrab menyulap warna kuning tembok menjadi warna emas yang benderang. Dinding-dinding itu seolah disusun dari ribuan batang emas. Beberapa lampu dapat menyala secara otomatis saat jamaah memasuki ruangan shalat.

Jendela-jendela masjid ini memiliki bukaan yang kecil sehingga membatasi kebisingan dari luar, tanpa pendingin ruangan ataupun ventilasi mekanis. Terdapat 16 pengeras suara di dalam ruang shalat. Empat di antaranya diletakkan di sudut ruangan bagian belakang dan delapan pengeras suara berukuran kecil tersebar di area kubah. Sedang empat sisanya dapat ditemukan di dekat tiangtiang masjid yang juga menyangga lantai empat. Semua pengeras suara tersebut mengarah pada ruang shalat utama. 

 

Luas area masjid secara keseluruhan adalah 2760 m2. Volume ruang shalat dua lantai tersebut mencapai 6040 m3 dengan tinggi maksimum 15,4 m. Masjid Sentral Lisbon adalah satu-satunya masjid di Lisbon.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement