Kamis 03 Nov 2022 02:10 WIB

Transfer Ilmu Pemikiran Geografi Cendikiawan Muslim ke Barat

Abbasiyah mendorong pengkajian serangkaian bidang ilmu.

 Kota Baghdad, pusat Daulah Abbasiyah.
Foto: sott.net
Kota Baghdad, pusat Daulah Abbasiyah.

IHRAM.CO.ID, Seorang ilmuwan, Hasan al-Yahya mengungkapkan, pemerintahan Abbasiyah mendorong pengkajian serangkaian bidang ilmu yang kemudian berkembang pesat. Salah satunya adalah geografi yang diyakini sebagai inti dari ilmu pengetahuan, katanya dalam artikel Abbasid Dynasti: the Top of Islamic Civilization.

Meskipun semula merujuk pada buku-buku Yunani, di tangan para pakar geografi Muslim, bidang ini mengalami kemajuan yang sebelumnya tak pernah dibayangkan. Seiring penemuan-penemuan luar biasa yang dihasilkan, pemikiran geografi yang dilontarkan cendekiawan Muslim berbalik memberikan pengaruh bagi dunia Barat.

Baca Juga

Transfer ilmu pengetahuan ini tetap melalui langkah penerjemahan. Yaitu, penerjamahan karya-karya berbahasa Arab ke bahasa Latin. Teori yang nyaris akurat mengenai sebab air pasang dan teori tentang besar sudut bumi yang dirumuskan Abu Ma’syar, yang merupakan bagian dari geografi astronomi, masuk ke Eropa.

Karya itu tersebar melalui karya terjemahan yang dibuat al-Farghani. Phillip Hitti juga mencatat bahwa beberapa aspek dari ilmu geografi Yunani yang dibangun Aristoteles dan Ptolemeus diperkenalkan kembali ke dunia Barat melalui umat Muslim. Karya mereka mencakup geografi tentang Timur Jauh, Afrika Timur, Sudan, dan Rusia.

Cendekiawan Muslim melalui karya itu telah menggambarkan kartografi yang lebih akurat, terutama dalam bentuk peta dunia ataupun geografi provinsi. Pembahasannya telah menetapkan suatu negeri sebagai satu unit dan memperlihatkan hubungan antara kehidupan masyarakat dengan kondisi lingkungan sekitarnya.

Adapun minat terbesar orang Timur Latin terhadap buku-buku berbahasa Arab, sambung Hitti, pada pembuatan kalender, tabel bintang, horoskop, serta tafsir makna rahasia ayat kitab suci melalui komentar-komentar Aristoteles. Materi-materi ilmiah dalam berbagai bidang kemudian masuk ke Eropa melalui Spanyol dan Sisilia. n

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement