Ahad 13 Nov 2022 20:00 WIB

871 KK Terdampak Banjir di Tangerang

871 KK dengan total 2.885 jiwa yang terkena dampak banjir.

Warga melintasi banjir yang merendam Perumahan Pondok Maharta, Pondok Kacang, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (5/11/2022). Banjir yang merendam ratusan rumah warga tersebut terjadi akibat belum rampungnya perbaikan tanggul yang jebol.
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Warga melintasi banjir yang merendam Perumahan Pondok Maharta, Pondok Kacang, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (5/11/2022). Banjir yang merendam ratusan rumah warga tersebut terjadi akibat belum rampungnya perbaikan tanggul yang jebol.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA --Sebanyak 871 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten terdampak banjir akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan sungai-sungai di wilayah tersebut meluap.

"Untuk seluruh KK yang terkena dampak banjir sebanyak 871 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 2.885 jiwa yang tersebar di 11 RW dan 20 RT," kataCamat Pasar KemisSony Karsan, saat dihubungiANTARA di Tangerang, Ahad.

Baca Juga

Ia menjelaskan dari 871 KK dengan total 2.885 jiwa yang terkena dampak banjir berada di delapan rukun warga (RW), di antaranya di (RW) 06, 07, 08, 014, 015, 017, 018 dan 020, dengan ketinggian air mencapai di atas dada orang dewasa.

"Banjir paling parah di RW/RT, 17/01 dengan jumlah 40 KK, 150 orang," katanya.

Ia mengatakan, banjir yang melanda wilayahnya disebabkan luapan sungai dan jebolnya tanggul di Gelam Jaya akibat tingginya intensitas hujan sejak Sabtu (12/11) 2022n.

"Alasan lainnya adalah intensitas hujan yang cukup tinggi, dan yang kami miliki di sana juga tidak mampu menampung air hujan yang deras. Akhirnya air yang melewati tanggul atau pagar pembatas rumah itu jebol,? katanya.

Ia juga mengatakan kejadian banjir sudah sering terjadi di wilayahnya, bahkan sudah menjadi langganan setiap tahun. Namun, banjir kali ini dinilai paling parah dari tahun sebelumnya.

"Memang daerah ini pernah dilanda banjir, tapi banjir kali ini yang terparah. Karena ketinggian air lebih dari 1 meter, banyak warga yang terkena dampaknya,"ujarnya.

Sementara itu, lanjutnya, akibat bencana banjir bandang tersebut, sebanyak 130 orang warga RT/RW 17/01 harus dievakuasi dan dievakuasi untuk sementara waktu, karena rumahnya tidak bisa ditempati.

"Setidaknya ada 130 orang yang mengungsi, ada juga yang mengungsi di rumah kerabatnya. Tapi ada sekitar 120 orang yang mengungsi di tempat yang sudah kami siapkan," demikian Sony Karsan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement