IHRAM.CO.ID, Sebelum diterbitkannya Kitab al-Tabikh karya Ibn Sayyar dalam edisi bahasa Inggris pada 2007, sudah ada penerbitan beberapa buku resep klasik era abad pertengahan Islam seperti Kitab al-Tabikh karya Sham al-Din Muhammad bin al- Hassan al-Katib al- Baghdadi yang disusun pada 1226 M dan diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh AJ Arberry pada 1939. Buku yang berisi 158 resep ini merupakan pengalaman pribadi al-Baghdadi dalam dunia kuliner masa itu.
Namun, teknik memasak yang ditampilkan al-Baghdadi menjadi sumber berharga bagi Nawal Nasrallah dalam menerjemahkan mahakarya dari Ibn Sayyar. Misalnya, dalam menjelaskan mengenai tata cata penyajian dan pembuatan masakan yang tak dijelaskan dengan mendetail di buku Ibn Sayyar bisa dijumpai di buku al-Baghdadi.
Ada pula buku resep dari abad ke-13 mengenai masakan di Andalusia dan Afrika Utara pada masa Dinasti Muwahiddun (al-Mo had) tanpa nama penga rang. Kitab yang diedit oleh Huici Miranda itu terbit pada 1965 dan menuliskan 512 resep masakan dengan judul asli Anwa al-Saydala fi alwan al- At’ima. Buku resep masakan Andalusia lain pernah diterbitkan pada 1981, diambil dari kitab abad ke-13 karya Ibnu Razin al-Tujibi yang berisi 412 resep masakan dengan judul Fidalat al-Khiwan fi Tayyibat al- Ta’am wa’l-Alwan.
Masih dari abad ke-13, ada buku berjudul Kitab al- Wusla Ilal Habib fi Wasf al- Tayyibat wa’l-Tib (Mengambil Hati Kekasih Lewat Masakan dan Parfum) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada 1986. Kitab ini merupakan karya ahli sejarah Aleppo Ibn al-Adim pada 1226 M. Buku ini berisi pe tunjuk praktis dalam 10 bab yang menjelaskan mengenai bahan-bahan parfum, persiapan dapur, dan resep masakan yang ditulis singkat.
Satu abad kemudian, muncul beberapa kitab resep masakan dari Mesir berjudul Kanz al-fawaid fi Tamwi al- Mawaidyang berisi 750 resep masakan yang dibagi dalam 23 bab. Dari berbagai macam kitab resep masakan dari abad pertengahan itu, jelas bahwa Kitab al-Tabikh karya Ibn Sayyar merupakan buku resep masakan paling awal yang dikenal sampai saat ini.
Isinya yang kaya akan resep-resep abad pertengahan adalah kelebihan utama buku ini yang dilengkapi dengan keterangan lengkap mengenai berbagai sumbersumber kuliner yang kini tak ditemui lagi. Buku ini bisa menjadi saksi akan gairah budaya kuliner Arab masa itu yang dihiasai dengan berbagai syair puisi dan anekdot mengenai masakan.
Sejarawan al-Mas’udi dalam bukunya Muruj al- Dhahab menceritakan mengenai masakan yang aneh, lidah ikan. Tepatnya 150 lidah ikan yang disiapkan oleh Ibnu al- Mahdi, pangeran Dinasti Abbasiyah, pecinta masakan, untuk saudaranya Harun al- Rashid. Berkat Ibn Sayyar, masakan aneh ini ternyata merupakan varian dari jeli isi ikan ( fish aspic).