Sabtu 19 Nov 2022 20:40 WIB

Presiden: Ruang Syiar Islam di Indonesia Terbuka Lebar

Ruang syiar Islam di Indonesia sangat terbuka lebar dibandingkan negara-negara lain.

Ketua Umum PP Muhammadiyah menyampaikan sambutan saat Pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (19/11/2022). Muktamar ke-48 Muhammadiyah akhirnya terlaksana setelah tertunda dua tahun imbas pandemi Covid-19. Agenda utama Muktamar nanti yakni pemilihan anggota tetap PP Muhammadiyah dan Aisyiyah yang berjumlah 13 orang.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ketua Umum PP Muhammadiyah menyampaikan sambutan saat Pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (19/11/2022). Muktamar ke-48 Muhammadiyah akhirnya terlaksana setelah tertunda dua tahun imbas pandemi Covid-19. Agenda utama Muktamar nanti yakni pemilihan anggota tetap PP Muhammadiyah dan Aisyiyah yang berjumlah 13 orang.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi Widodo mengatakan kebesaran agama Islam di Indonesia terbuka lebih lebar dibandingkan negara-negara lain, baik di Asia Tenggara maupun Timur Tengah.

"Ruang syiar Islam di Indonesia sangat terbuka lebar dibandingkan negara-negara muslim di Asia Tenggara maupun Timur Tengah. Banyak muslim di Indonesia yang tidak diatur oleh negara, seperti kemudahan menyampaikan ceramah agama," kata Jokowi dalam sambutannya di Pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyahdi Stadion Manahan, Surakarta, Sabtu (19/11/2022)..

Baca Juga

Keterbukaan Indonesia terhadap syiar agama Islam itu, lanjut Jokowi, terlihat dari berbagai kemudahan dalam mengundang penceramah hingga pengaturan seruan untuk beribadah salat.

"Kemudahan mengundang penceramah, kemudahan menyampaikan khotbah (Salat) Jumat, kemudahan mengadakan peringatan-peringatan hari besar Islam, kemudahan pengaturan azan, kemudahan mengumpulkan dana-dana sosial Islam," kata Jokowi.

Dalam sambutannya, Jokowi juga menitipkan penguatan pendidikan bagi pembangunan yang berkelanjutan bagi pembangunan ramah lingkungan kepada lembaga pendidikan di bawah koordinasi Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Apalagi, menurut dia, ketergantungan manusia pada alam sangat tinggi dengan potensi alam di Indonesia cukup besar. Sehingga, sumber daya alam darat maupun laut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya secara bijaksana.

"Saya mengharapkan bantuan dari bapak ibu semua. Selain hablum minallah, hablum minannas, mohon diperkuat dengan hablum minalam yang menekankan pentingnya kelestarian alam, yang menekankan pentingnya kelestarian lingkungan," katanya.

Melalui kerja bersama, dia juga meyakini Indonesia mampu tumbuh maju di tengah gambaran dunia yang suram.

"Dengan dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah,Indonesia bisa menjadi titik terang di tengah dunia yang muram. Indonesia laksana sang surya yang menerangi dunia," tambahnya.

Secara khusus, dalam menghadapi kompetisi global yang meningkat, Jokowi meminta Muhammadiyah dan Aisyiyahfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

"Terima kasih pada keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang telah berkontribusi besar melalui 170 lebih perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadiyah; dan juga 1.364 SMA sederajat, 1.826 SMP sederajat, 2.817 SD sederajat, dan 20.233 TK, PAUD, dan kelompok bermain yang dimiliki Muhammadiyah dan Aisyiyah;dan 440 pesantren," jelasnya.

Melalui lembaga pendidikan tersebut, Jokowi berharap peran sentral Muhammadiyah dan Aisyiyahdapat terus menyebarkan Islamberkemajuan.

"Islam yang penuh dengan nilai-nilai toleransi, Islam yang menjaga persatuan, Islam yang menjaga persaudaraan dan perdamaian sesuai ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam," ujar Jokowi.

Turut hadir dalam Pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah tersebut antara lain Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Kapolri Jenderal Pol.Listyo Sigit Prabowo, Ketua Komisi Yudisial (KY) Mukti Fajar Nur Dewata, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement