IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menggenjot penyaluran produk pembiayaan haji khusus (Prohajj Plus) dan umrah dengan menggandeng PT Patuna Mekar Jaya (Patuna Travel). Kolaborasi ini menargetkan pendaftaran sekitar 500 jamaah haji khusus untuk tahun ini.
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana menyampaikan Prohajj Plus dan umrah ditargetkan menjadi penopang utama bisnis Bank Muamalat di segmen konsumer. Apalagi saat ini Bank Muamalat memimpin pangsa pasar haji plus sebesar 42 persen.
"Kami mendapatkan mandat dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) untuk lebih fokus pada ekosistem haji dan umrah," katanya dalam seremoni kerja sama di Muamalat Tower Jakarta, Selasa (22/11/2022).
Dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Muamalat maka segmen haji dan umrah menjadi salah satu fokus bisnis perseroan. Sebagai bank yang juga berdiri pertama kali karena dana jamaah haji, maka Bank Muamalat berkomitmen memaksimalkan potensi bisnis di segmen tersebut.
Hingga saat ini, produk Prohajj Plus telah menggandeng beberapa perusahaan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) terkemuka di Tanah Air. Kerja sama dengan Patuna Travel tersebut menarget pembiayaan Prohajj Plus minimal Rp 3 miliar hingga akhir tahun ini.
Prohajj Plus merupakan layanan pembiayaan pengurusan haji khusus dari Bank Muamalat yang memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendaftar haji lebih cepat tanpa perlu menabung lebih lama. Selain Prohajj Plus, Bank Muamalat juga meluncurkan pembiayaan umrah bekerja sama dengan perusahaan travel pilihan.
Pembiayaan tersebut menawarkan pembayaran awal sekitar Rp 7,5 juta sudah mendapatkan porsi haji khusus. Biaya untuk mendapatkan porsi haji khusus sendiri sebesar 4.000 dolar AS atau sekitar Rp 60 juta. Selain itu ada kemudahan administrasi tanpa persyaratan slip gaji dan rekening koran, serta proses sekitar tiga hari.
Direktur Utama Patuna Syam Resfiadi menyampaikan, Prohajj Plus akan memudahkan masyarakat yang akan berangkat dengan skema haji khusus. Mengingat masa tunggunya jauh lebih cepat daripada haji reguler yang kini mencapai lebih dari 40 tahun.
"Minat haji khusus, dilihat dari pertumbuhan pendaftarannya setiap tahun itu sangat tinggi, sebelum pandemi pendaftaran dalam satu tahun untuk keberangkatan dalam tiga tahun kedepan karena daya beli masyarakat sedang sangat tinggi," katanya.
Saat ini, masa tunggu keberangkatan haji khusus sekitar tujuh tahun karena kuota dikurangi dari jumlah normal disebabkan pandemi. Tahun 2022, keberangkatannya sekitar tujuh ribu orang dari kuota biasanya sekitar 15 ribu orang.
Patuna sendiri merupakan travel kedua terbesar yang memberangkatkan jamaah haji khusus dengan jumlah jamaah sekitar 4.500 orang. Harga haji khusus di Patuna sendiri mulai sekitar Rp 125 juta hingga sekitar Rp 223 juta.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag Nur Arifin menambahkan, pertumbuhan pendaftaran haji khusus sangat tinggi dari tahun ke tahun. Meski sempat turun saat pandemi, jumlah pendaftaran haji khusus kini mencapai 1.000 jamaah per tahun.
"Jumlah daftar tunggu haji khusus sendiri sekitar 105 ribu jamaah saat ini," katanya.
Menurutnya, dengan panjangnya masa tunggu haji reguler, haji khusus semakin diminati. Golongan menengah ke atas didorong untuk berangkat dalam skema haji khusus.
Adanya pembiayaan Prohajj Plus juga memudahkan untuk mendapatkan porsi sambil menabung untuk pelunasannya saat akan berangkat. Biaya haji khusus secara total juga beragam tergantung travelnya. Termahal saat ini mencapai 47 ribu dolar AS atau Rp 700 juta.