Kamis 01 Dec 2022 21:12 WIB

Awal Peradaban Islam, Isu Pendidikan Jadi Fokus Utama

Di masa kejayaan Islam, kaum Muslimin berhasil membangun perpustakaan besar.

Bait al-Hikmah
Foto: Wikipedia
Bait al-Hikmah

IHRAM.CO.ID, Dari awal kelahiran Islam, isu pendidikan telah menjadi fokus utama. Bahkan, firman Allah SWT pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu, "bacalah".

Rasulullah SAW pernah menyatakan, "Mencari ilmu adalah wajib bagi semua umat Islam." Perintah seperti ini menunjukkan, umat Islam telah ditekankan agar mengutamakan pendidikan. Sepanjang sejarah Islam, pendidikan menjadi  titik kebanggaan kaum Muslimin. Berkat pendidikan pula, umat Islam berhasil menapaki keunggulan di berbagai bidang.

Baca Juga

Sejarah mencatat, di masa kejayaan Islam, kaum Muslimin berhasil membangun perpustakaan besar dan pusat pembelajaran di beberapa tempat, seperti Baghdad, Kordoba, dan Kairo. Umat Islam juga memelopori berdirinya sekolah dasar hingga universitas. Tercatat pula dengan tinta emas, umat Islam membuat pencapaian gemilang di berbagai bidang ilmu pengetahuan yang masih dipakai hingga saat ini.

Terkait pendidikan, umat Islam sejak abad pertengahan telah meyakini bahwa para pendidik harus mempertimbangkan faktor emosional, sosial, dan kesejahteraan para siswa. Pada abad ke-12 seorang dokter Muslim al-Shayzari menulis dan meneliti tentang cara mendidik dan memperlakukan siswa. Dia menyatakan, para murid tidak bisa diperlakukan secara kasar atau dipaksa untuk melakukan pekerjaan yang tidak menguntungkan bagi mereka.

Sementara, cendekiawan Muslim terkemuka al Ghazali mengatakan, melarang anak bermain dan memaksanya untuk belajar justru akan mematikan hatinya, menumpulkan ketajaman kecerdasannya, dan membebani hidupnya.

''Akibatnya, ia akan mencari cara apa pun untuk lari dari kewajiban belajarnya,'' katanya.

Sebaliknya, al Ghazali yakin, mendidik siswa harus dibarengi dengan kegiatan menyenangkan, seperti pertunjukan boneka, olah raga, dan bermain dengan hewan mainan.

Sementara, Ibnu Khaldun dalam bukunya yang fenomenal Muqaddimah menulis, ''Perlu diketahui, mengajar anak-anak merupakan simbol Islam. Perintah tersebut termaktub dalam Alquran dan Hadis.''

Di dunia Islam, lembaga pendidikan pertama berbentuk informal dan dilakukan di masjid. Masjid digunakan sebagai tempat pertemuan di mana orang dapat berkumpul, belajar, mendengarkan kuliah, membaca buku, dan mendapatkan pengetahuan dari para cendekiawan. Beberapa ulama besar juga belajar dan mengajar siswa mereka dengan cara seperti itu. Misalnya, empat pendiri mazhab dalam Islam, yakni Imam Abu Hanifah, Malik, Syafi'i, dan Ibnu Hanbal.

Mereka memperoleh banyak pengetahuan dengan duduk dalam majelis kajian di masjid yang membahas serta mempelajari hukum Islam. Akhirnya, beberapa sekolah Islam di seluruh dunia melanjutkan tradisi pendidikan informal ini. Bahkan, tiga tempat suci Islam, yakni Masjidil Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjidil Aqsa di Yerusalem juga menerapkannya.

Banyak ulama dan cendekiawan duduk melingkar di masjid sembari mendengarkan atau memberikan ceramah seputar pengetahuan yang mereka miliki. Lembaga pendidikan informal di masjid ini terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung. Namun, seiring berjalannya waktu, kaum Muslimin mulai membangun lembaga formal yang didedikasikan untuk pendidikan.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement