IHRAM.CO.ID, PARIS – Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah mencantumkan bumbu pedas asal Tunisia, yakni Harissa, ke daftar warisan budaya tak benda. Menurut UNESCO, Harissa merupakan identitas negara Afrika Utara tersebut.
“Baru saja tercatat di Daftar Warisan Tak Benda: Harissa, pengetahuan, keterampilan, kuliner, dan praktik sosial,” tulis UNESCO di akun Twitter resminya, Kamis (1/12), dilaporkan laman Al Arabiya.
UNESCO memang tengah menggelar pertemuan di Maroko untuk memeriksa proposal daftar warisan budaya tak benda. Dalam proposal permohonannya, Tunisia mengatakan, Harissa merupakan bagian integral dari tradisi kuliner dan makanan sehari-hari masyarakat di negara tersebut.
“Harissa digunakan sebagai bumbu, bahan, dan bahkan hidangan tersendiri, dan terkenal di seluruh Tunisia, di mana ia dikonsumsi dan diproduksi, khususnya di daerah di mana cabai tumbuh. Harissa dianggap sebagai elemen pengenal warisan kuliner nasional, dan faktor kohesi sosial,” kata Tunisia dalam proposalnya kepada UNESCO.
Harissa berwujud seperti bumbu ulek yang terbuat dari cabai kering, rempah-rempah, dan minyak zaitun. Ia ditemukan hampir di setiap restoran di Tunisia. Harissa bahkan menjadi komoditas ekspor negara tersebut.
Konvensi 2003 untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda bertujuan melindungi dan meningkatkan kesadaran tentang warisan budaya tak benda dari komunitas, kelompok, maupun individu yang bersangkutan. UNESCO menekankan bahwa daftar tersebut menghormati tradisi, praktik, dan pengetahuan serta semua bentuk budaya yang merupakan “harta karun manusia” yang harus dilindungi.