IHRAM.CO.ID,MANILA -- Pemerintah Filipina akan bekerja sama dengan Arab Saudi untuk mengembangkan industri pariwisata di kedua negara. Saudi akan mendukung Filipina dengan pemandu wisata berbahasa Arab, meningkatkan penerbangan langsung dan mengembangkan pariwisata halal. Sedangkan Filipina akan menyediakan perhotelan dan pengembangan sumber daya manusia ke garis depan pariwisata Arab Saudi.
Dikutip dari Arabnews, Senin (5/12/2022), lebih dari 9.400 turis Saudi telah mengunjungi negara Asia Tenggara itu sejak dibuka kembali untuk pelancong internasional yang divaksinasi penuh pada Februari 2022 lalu. Berdasarkan data dari Departemen Pariwisata Filipina, sebelum pandemi Arab Saudi telah menjadi sumber kedatangan turis Timur Tengah teratas.
“Kedua negara sepakat untuk meresmikan kemitraan mereka dengan Arab Saudi,” kata Kementerian Pariwisata dalam sebuah pernyataan yang diumumkan pada Ahad (4/12/2022).
Kerjasama tersebut disepakati setelah Menteri Pariwisata Filipina Christina Garcia Frasco melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Pariwisata Arab Saudi, Putri Haifa binti Mohammed Al-Saud di Riyadh pada bulan lalu.
"Arab Saudi sebenarnya menempati peringkat nomor satu untuk pasar sumber Timur Tengah kami. Kami melihat potensi besar dalam mengantarkan lebih banyak pendatang ke Filipina,” kata Frasco, seperti dikutip dalam pernyataan tersebut.
Dia menambahkan bahwa hubungan itu saling menguntungkan, karena ada lebih dari 800 ribu orang Filipina yang tinggal di Arab Saudi. “Kasih sayang kami satu sama lain sudah berlangsung lama, dan saya sangat tertarik untuk melanjutkan hubungan ini dengan meresmikan kesepakatan yang secara khusus berfokus pada pengembangan pariwisata,” katanya.
Filipina, yang terkenal dengan pantai pasir putih dan tempat menyelamnya yang terkenal, bergantung pada pariwisata. Menurut Otoritas Statistik Filipina, pada 2019 lalu sektor ini menghasilkan sekitar 44 miliar dolar Amerika Serikat dan menghasilkan hampir 13 persen dari produk domestik bruto negara tersebut.
Sebagian besar tujuan wisata di negara itu terpaksa ditutup ketika pandemi Covid-19 melanda pada 2020, sehingga memberikan pukulan besar bagi industri tersebut. Kedatangan orang asing merosot hingga 82 persen, sementara pendapatan dari pariwisata anjlok hingga 17 miliar dolar Amerika Serikat.
Upaya pemulihan pariwisata membuahkan hasil setelah beberapa pembatasan Covid-19 dicabut tahun ini. Hingga 14 November, data resmi menunjukkan hampir 1,5 juta turis asing telah mengunjungi Filipina.