IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Jamaah haji keberangkatan tahun 2023 dinilai sedang resah dan gelisah dengan nasibnya bisa berangkat atau tidak. Kegalauan jamaah haji ini perlu direspon oleh pemerintah dan swasta sebagai penyelenggara ibadah haji khusus.
"Saat ini kondisi jamaah dalam keadaan galau apakah bisa diberangkatkan atau tidak untuk tahun 2023 nanti," kata Syam Rersfiadi pemilik Travel Umroh dan Haji Khusus PT Patuna Mekar Jaya, saat dihubungi Republika, Senin (12/12/2022).
Syam Rersfiadi mengatakan, ada beberap faktor utama yang menjadi penyebab jamaah resah dan gelisah. Mulai dari faktor internal pemerintah Indonesia sampai masalah kebijakan di Arab Saudi.
"Masalah kenaikan harga akibat PPN, Macro Ekonomi, Inflasi, Perang dan Tenda Arafah Mina tahun lalu," katanya.
Syam Rersfiadi memastikan, yang membuat jamaah tambah galau adalah belum ada ketetapan kuota haji dari Arab Saudi. Seharusnya kuota telah dumumkan para bulan Oktober 2022.
"Quota saja masih belum ada kepastian dan baru akan ditandatangani InsyaAllah tanggal 9 Januari 2023 oleh Pak Menteri Agama di Saudi nanti," katanya.
Syam memastikan, sebagai pihak swasta yang menyelenggarakan ibadah haji khusus, PT Patuna Mekar Jaya sudah mengundang seluruh jamaah keberangkatan tahun 2023 sampai tahun 2029. Undangan tersebut disampaikan untuk memberikan informasi terkait dengan kondisi terkini di Arab Saudi.
"Jadi Patuna mengumpulkan jamaah jamaahnya untuk memberi informasi sejelas-jelasnya dan sesuai kondisi saat ini agar tidak galau lagi," katanya.
Dia bersyukur jamaah Patuna keberangkatan tahun 2023-2029 yang diundang hampir semu hadir. Ada 3.683 jamaah Patuna hadir dan telah menerima informasi lengkap terkait dengan kebijakan Pemerintah Arab Saudi terbaru.
"Alhamdulillah kami sudah mengadakan acara silaturahmi dengan 3.683 jamaah haji yang akan berangkat tahun 2023-2029," katanya.
Syam mengatakan, pihaknya telah road show kebeberapa daerah di Indonesia menemui jamaah haji khusus Patuna. Kegiatan ini dimulai dari Yogyakarta ada 127 jamaah, di Semarang ada 270 jamaah, Surabaya ada 125 jamaah.
Di Bali ada 30 jamaah, Lombok ada 20 jamaah, Bandung 220 jamaah, Bekasi ada 250 jamaah, Tangsel dan Banten ada 490 jamaah, Cibubur 110 jamaah. Pada tanggal 11 Des di Bogor dan Depok sebanyak 390 jamaah.
"Untuk jamaah DKI masih kami susun jadwalnya," katanya.
Syam mengatakan, acara ini kami buat terpisah agar jamaah dari domisili jamaah dapat hadir dan menjadi dekat dengan Patuna Pusat dan managementnya. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan informasi lengkap keadaan jamaah.
"Harapannya jamaah dapat memahami kondisi haji dari harga dan quota serta waktunya agar dapat menyesuaikan dan mempersiapkan diri jika susah waktunya berangkat," katanya.