Indeks kepuasan jamaah haji selama di Armuzna selama lima hari berada di angka 89,63, dari 82,57 pada 2019. Seluruh komponen layanan di armuzna mengalami kenaikan, dengan kenaikan tertinggi pada transportasi bus 11,15 poin dan pelayanan tenda 10,99 poin.
Sebagai catatan, Margo menyampaikan ada perbedaan karakteristik jamaah haji antara 2019 dan 2022. Sebagai akibat menyebarnya pandemi Covid-19, ada sejumlah pembatasan yang dilakukan Arab Saudi, sehingga jumlah jamaah yang berangkat dan usia mereka pun berbeda.
Pada penyelenggaraan haji 2022 disebut jamaah Indonesia sebanyak 100.051, 45 persen dari kuoata haji 2019 yaitu 221 ribu. Selain itu, usia maksimal jamaah haji 2022 adalah 65 tahun, yang mana mayoritas berusia 41-60 tahun sebanyak 75 persen, sementara pada 2019 usia di atas 71 tahun mencapai 8,78 persen.
"Pelaksanaan haji 2022 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu pada jumlah jamaah yang masih jauh dari normal dan karakteristiknya berusia jauh lebih muda. Ini menjadi catatan atas hasil indeks 2022," lanjutnya.
Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan oleh BPS untuk mendapatkan hasil ini melalui pengisian kuesioner secara mandiri atau self enumeration. Untuk memperkaya informasi, petugas juga melakukan wawancara dan observasi atas proses pelayanan yang diterima jamaah.
Alokasi sampel untuk survei ini adalah 14.400 jamaah haji, yang terbagi dua yaitu 6.400 jamaah gelombang 1 dan 8.000 jamaah gelombang 2. Adapun titik pengamatan petugas adalah Bandara Madinah kedatangan, Bandara Jeddah kedatangan, Madinah gelomban 1, Makkah pra-Armuzna, Armuzna, Makkah pasca-Armuzna dan Madinah gelombang 2.