Rabu 21 Dec 2022 23:54 WIB

Arab Saudi Minta Taliban Batalkan Larangan Universitas bagi Perempuan

Taliban memberlakukan larangan pendidikan tinggi bagi perempuan

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Wanita Afghanistan menunggu untuk menerima jatah makanan yang didistribusikan oleh kelompok bantuan kemanusiaan Saudi, di Kabul, Afghanistan, Senin, 25 April 2022. Kepemimpinan Taliban Afghanistan telah memerintahkan semua wanita Afghanistan untuk mengenakan burqa yang menutupi semua di depan umum. Dekrit hari Sabtu membangkitkan pembatasan serupa pada perempuan selama pemerintahan garis keras Taliban sebelumnya antara tahun 1996 dan 2001.
Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi
Wanita Afghanistan menunggu untuk menerima jatah makanan yang didistribusikan oleh kelompok bantuan kemanusiaan Saudi, di Kabul, Afghanistan, Senin, 25 April 2022. Kepemimpinan Taliban Afghanistan telah memerintahkan semua wanita Afghanistan untuk mengenakan burqa yang menutupi semua di depan umum. Dekrit hari Sabtu membangkitkan pembatasan serupa pada perempuan selama pemerintahan garis keras Taliban sebelumnya antara tahun 1996 dan 2001.

IHRAM.CO.ID,RIYADH — Kerajaan Arab Saudi meminta Taliban untuk mencabut larangan perempuan mengejar pendidikan tinggi di Afghanistan. Seruan itu datang sehari setelah penguasa Taliban di negara itu memerintahkan perempuan di seluruh negeri untuk segera berhenti kuliah di universitas swasta maupun negeri.

Kementerian luar negeri mengungkapkan keterkejutan dan penyesalan atas keputusan tersebut dan mengatakan hal itu disambut dengan keheranan di semua negara Muslim.  

Baca Juga

“Keputusan itu menyangkal hak hukum penuh perempuan Afghanistan dan hak atas pendidikan yang berkontribusi untuk mendukung keamanan, stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran di Afghanistan,” kata Kementerian dilansir Arab News, Rabu (21/12/2022).

Pasukan keamanan Taliban di ibu kota Afghanistan pada Rabu (21/12) memberlakukan larangan pendidikan tinggi bagi perempuan dengan memblokir akses mereka ke universitas. Gadis-gadis tersebut, sebagaimana terekam dalam video, menangis dan menghibur satu sama lain di luar kampus di Kabul.

Organisasi Kerjasama Islam juga mengecam keputusan tersebut, menyerukan kepada Taliban untuk membatalkannya “demi menjaga konsistensi antara janji mereka dan keputusan aktual.”

“Menangguhkan akses siswa perempuan ke universitas Afghanistan, Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha percaya, akan sangat merusak kredibilitas pemerintah yang ada, sama seperti hal itu akan menyangkal hak dasar perempuan dan perempuan Afghanistan untuk pendidikan, pekerjaan. , dan keadilan sosial,” tweet OKI.

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/2219716/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement