Senin 02 Jan 2023 07:00 WIB

Produk Onkologi Malaysia Raih Sertifikasi Halal Pertama

Tonggak pencapaian sertifikasi halal untuk produk ini sejalan komitmen lingkungan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Produk Onkologi Malaysia Raih Sertifikasi Halal Pertama. Foto: Kawasan industri halal. Ilustrasi
Foto: MCIE
Produk Onkologi Malaysia Raih Sertifikasi Halal Pertama. Foto: Kawasan industri halal. Ilustrasi

IHRAM.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Duopharma Biotech Bhd menjadi perusahaan farmasi pertama di Malaysia yang menerima sertifikasi halal untuk produk onkologinya. Sertifikasi tersebut diberikan oleh Departemen Pengembangan Islam Malaysia (Jakim).

Dalam sebuah pernyataan, Duopharma Biotech mengatakan produk tersebut saat ini disetujui sebagai pengobatan tambahan untuk wanita pascamenopause dengan kanker payudara dini. Tidak hanya itu, produk ini juga digunakan sebagai pengobatan lini pertama untuk wanita pascamenopause dengan kanker payudara stadium lanjut.

Baca Juga

Produk ini diproduksi di fasilitas bahan aktif farmasi (HAPI) perusahaan yang sangat kuat di Glenmarie, Shah Alam. “Produk onkologi halal dipasok ke rumah sakit pemerintah dan swasta di Malaysia dan baru-baru ini telah disetujui untuk diekspor ke Brunei dan Singapura,” kata perusahaan itu dikutip di Bernama, Senin (2/1/2022).

Managing Director Duopharma Biotech Group Leonard Ariff Abdul Shatar mengatakan, tonggak pencapaian sertifikasi halal untuk produk ini sejalan dengan komitmen lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) perusahaan. Ia menyebut akses ke obat-obatan adalah salah satu area fokus utama perusahaan.

“Kami melakukan upaya berkelanjutan untuk memberikan konsumen dan pasien akses ke obat-obatan dan terapi yang sangat dibutuhkan (yang) terjamin aman untuk digunakan dan efektif, berkualitas tinggi, higienis dan halal sejak awal," lanjutnya.

Di sisi lain, fasilitas HAPI yang canggih memainkan peran penting dalam memerangi banyak penyakit. Hal ini juga memungkinkan perusahaan merangkul inovasi dan teknologi untuk melayani kebutuhan pasien dan memperluas akses ke terapi khusus. 

Sumber:

https://www.bernama.com/en/business/news.php?id=2151691

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement