Selasa 10 Jan 2023 16:01 WIB

Arab Saudi Kembali Terima Jamaah Haji Seperti Sebelum Pandemi

Arab Saudi menghapus semua persyaratan usia untuk jamaah haji.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji berjalan mengelilingi Kabah, bangunan kubik di Masjidil Haram, selama ibadah haji tahunan, di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (10/7/2022). Ibadah haji tahunan Islam di Arab Saudi akan kembali ke tingkat pra-pandemi pada 2023 setelah pembatasan melihat peringatan keagamaan tahunan dibatasi karena kekhawatiran tentang virus corona, kata pihak berwenang. Arab Saudi Kembali Terima Jamaah Haji Seperti Sebelum Pandemi
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Jamaah haji berjalan mengelilingi Kabah, bangunan kubik di Masjidil Haram, selama ibadah haji tahunan, di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (10/7/2022). Ibadah haji tahunan Islam di Arab Saudi akan kembali ke tingkat pra-pandemi pada 2023 setelah pembatasan melihat peringatan keagamaan tahunan dibatasi karena kekhawatiran tentang virus corona, kata pihak berwenang. Arab Saudi Kembali Terima Jamaah Haji Seperti Sebelum Pandemi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Arab Saudi akan menyambut jamaah haji tahun ini dengan jumlah yang sama sebelum pandemi Covid 19.

Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (10/1/2023), menurut Menteri Haji dan Umrah Saudi Tawfiq Al-Rabiah, Kerajaan akan menghapus semua persyaratan usia untuk jamaah, setelah tiga tahun pembatasan untuk mengekang pandemi Covid 19. Al-Rabiah memberikan sambutannya pada Senin pada upacara pembukaan Expo Haji, konferensi dan pameran layanan Haji dan Umrah yang diadakan di Jeddah dari 9-12 Januari 2023.

Baca Juga

"Mulai musim haji tahun ini kami akan mengizinkan misi haji dari seluruh dunia untuk menyediakan layanan di Kerajaan. Bersama dengan mitra kami, kami meluncurkan platform NUSK untuk memfasilitasi prosedur dan memperkaya pengalaman jamaah," ujarnya.

Ia mengungkapkan asuransi jamaah umroh diturunkan dari 235 riyal Saudi menjadi 88 riyal Saudi atau sekitar 63 persen. Juga, asuransi jamaah haji berkurang dari 109 riyal Saudi menjadi 29 riyal Saudi sebesar 73 persen.

Menteri mengatakan visa umroh diperpanjang dari 30 hari menjadi 90 hari dan memungkinkan pemegangnya untuk bepergian ke seluruh wilayah Kerajaan Saudi. “Setiap pengunjung Kerajaan dengan jenis visa apa pun dapat melakukan umroh dan mengunjungi Madinah. Kami bekerja dengan mitra untuk memperkaya pengalaman budaya setelah melakukan ritual dan mengembangkan serta mengaktifkan situs sejarah Islam yang terkait dengan biografi Nabi," ujarnya.

Dia mengatakan Kerajaan sedang mengerjakan rehabilitasi 100 situs sejarah Islam selama beberapa tahun mendatang. Al-Rabiah menunjukkan Kerajaan menginvestasikan lebih dari 200 miliar riyal Saudi untuk infrastruktur perluasan Masjidil Haram. Ini menjadikannya proyek konstruksi terbesar dalam sejarah.

"Kami tidak mengabaikan pembangunan sarana dan prasarana, dan kami telah bekerja sama dengan mitra kami untuk meningkatkan kapasitas kursi. Kami mendirikan bandara terbesar di Kerajaan dengan lebih dari 40 miliar riyal Saudi untuk melayani para jamaah, yaitu Bandara King Abdulaziz,” tambahnya.

Tak hanya itu, dia juga mengatakan Kerajaan membangun Haramain Express Train dengan menelan biaya lebih dari 64 miliar riyal Saudi yang menghubungkan Makkah dan Al-Madinah. Sekitar 2,5 juta jamaah haji berpartisipasi pada 2019. Dari 2009 hingga 2019, jumlah jamaah haji rata-rata hampir 2,3 juta setiap tahun.

Tetapi setelah terjadinya pandemi pada 2020, pihak berwenang mengumumkan bahwa mereka hanya akan mengizinkan 1.000 jamaah untuk ambil bagian. Tahun berikutnya, mereka meningkatkan total menjadi 60 ribu warga negara dan penduduk Arab Saudi yang divaksinasi penuh dan dipilih melalui undian.

Dalam tiga tahun terakhir ziarah dibatasi untuk Muslim yang divaksinasi di bawah usia 65 tahun. Jumlah jamaah haji mencapai 899.353 pada 2022, karena pelonggaran pembatasan Covid 19 mendorong kembalinya lebih banyak pengunjung asing.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement