Kamis 02 Feb 2023 20:09 WIB

Polisi Pakistan Tahan 23 Terduga Pelaku Bom Masjid Peshawar

Polisi selidiki kemungkinan orang di dalam kompleks bantu mengoordinasikan serangan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
 Seseorang berdiri di dekat sepatu berserakan di lokasi kejadian sehari setelah ledakan bom bunuh diri di sebuah Masjid di Garis Polisi, di Peshawar, provinsi KPK, Pakistan, Selasa (31/1/2023). Korban tewas akibat bom bunuh diri tersebut telah mencapai 92, kata polisi pada 31 Januari. Polisi Pakistan Tahan 23 Terduga Pelaku Bom Masjid Peshawar
Foto: EPA-EFE/ARSHAD ARBAB
Seseorang berdiri di dekat sepatu berserakan di lokasi kejadian sehari setelah ledakan bom bunuh diri di sebuah Masjid di Garis Polisi, di Peshawar, provinsi KPK, Pakistan, Selasa (31/1/2023). Korban tewas akibat bom bunuh diri tersebut telah mencapai 92, kata polisi pada 31 Januari. Polisi Pakistan Tahan 23 Terduga Pelaku Bom Masjid Peshawar

IHRAM.CO.ID, PESHAWAR -- Kepolisian Pakistan menahan 23 orang sehubungan dengan ledakan di sebuah masjid di dalam markas polisi, Peshawar. Akibat dari aksi ini, dilaporkan 101 orang meninggal dunia.

Pejabat senior polisi provinsi yang tidak ingin disebut namanya ini menyebut pihak berwenang juga menyelidiki kemungkinan orang-orang di dalam kompleks membantu mengoordinasikan serangan.

Baca Juga

"Kami telah menahan orang-orang dari markas besar untuk mengetahui bagaimana bahan peledak masuk dan melihat apakah ada petugas polisi yang juga terlibat dalam serangan itu," kata pejabat itu dikutip di TRT World, Kamis (2/2/2023).

Seorang pelaku bom bunuh diri dilaporkan menyelinap tanpa terdeteksi ke dalam kompleks yang sangat sensitif di Peshawar barat laut. Ia meledakkan bahan peledak di antara deretan jamaah di masjid kompleks tersebut awal pekan ini. Ledakan menyebabkan tembok runtuh dan menewaskan petugas.

"Penyerang dan fasilitator mungkin memiliki hubungan di luar Pakistan," lanjutnya.

Ia mengatakan beberapa di antara 23 orang yang ditahan ini berasal dari kota itu dan berbatasan dengan daerah kesukuan terdekat Afghanistan. Hingga saat ini pihak berwenang sedang menyelidiki bagaimana pelanggaran keamanan besar dapat terjadi di salah satu daerah yang paling dikontrol ketat di kota itu. Lokasi kejadian merupakan perumahan biro intelijen dan kontra-terorisme, yang bersebelahan dengan sekretariat daerah.

Kepala Kepolisian Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Moazzam Jah Ansari, mengatakan kepada seorang pembom bunuh diri memasuki masjid sebagai tamu. Ia memanfaatkan 10-12 kilogram bahan peledak, yang sebelumnya dibawa ke lokasi dalam bentuk potongan-potongan.

Dia menambahkan, kelompok militan yang berafiliasi dengan kelompok teroris Tehreek-i-Taliban Pakistan memiliki kemungkinan berada di balik serangan itu. Kejadian ini merupakan serangan paling mematikan di Pakistan dalam lima tahun terakhir, bahkan lebih dari satu dekade yang lalu ketika Peshawar berada di pusat serangan terorisme yang merajalela.

"Ketakutan utama adalah serangan kedua, ledakan lain. Seorang pembom bunuh diri mungkin meledakkan dirinya sendiri di pasar," kata seorang kontraktor bangunan di kota itu, Naeemullah Jan.

Polisi mengatakan ledakan masjid itu adalah serangan balas dendam terhadap pasukan polisi, yang berada di garis depan memerangi kebangkitan militansi sejak Taliban Afghanistan berkuasa melintasi perbatasan. Warga lainnya, Muhammad Haneef Awan, menyebut dirinya dulu bisa merasa aman di dekat polisi. Tapi sekarang ketika mobil polisi atau petugas lewat di dekatnya, ia merasa takut akan diserang dan dirinya juga akan terluka.

Sementara itu, pemerintah Taliban di Afghanistan memperingatkan para menteri Pakistan untuk tidak menyalahkan orang lain. "Mereka harus melihat masalahnya di dalam mereka sendiri. Afghanistan tidak boleh disalahkan," kata Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi dalam konferensi pers.

Saat ini Pakistan sudah tertatih-tatih oleh kemerosotan ekonomi besar-besaran dan kekacauan politik, menjelang pemilu yang dijadwalkan pada Oktober. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement