IHRAM.CO.ID, ABU DHABI -- Pusat Meteorologi Nasional (NCM) memprediksi cuaca dingin di Uni Emirat Arab (UEA) akan berlangsung sepanjang Februari 2023. Suhu mungkin sedikit meningkat di beberapa daerah pada paruh kedua bulan ini.
NCM menyebut suhu maksimum rata-rata selama bulan ini dapat berkisar antara 23 derajat Celsius hingga 28 derajat Celsius. Suhu minimum dapat turun antara 12 derajat Celsius dan 16 derajat Celsius.
Februari adalah salah satu bulan musim dingin ketika wilayah Teluk Arab tetap berada di bawah pengaruh perpanjangan sistem tekanan tinggi Siberia yang terkait dengan massa udara dingin yang datang dari utara; karenanya, suhu akan terus turun secara umum.
"Negara ini dipengaruhi oleh lewatnya sistem tekanan rendah yang datang dari Laut Mediterania, menyebabkan kondisi cuaca yang tidak stabil dengan angin selatan segar yang menyebabkan hembusan debu atau pasir. Awan juga berkembang di area yang tersebar dengan hujan,” kata laporan NCM, dilansir di Khaleej Times, Jumat (3/2/2023).
"Angin tenggara berlaku pada pagi hari menjadi barat laut pada sore hari, sementara negara dipengaruhi oleh angin segar barat laut (Shamal),” kata NCM.
Ramalan cuaca mengatakan kelembaban relatif meningkat selama bulan ini dengan kemungkinan kabut terutama di wilayah pesisir. Pada 2021, Februari menunjukkan frekuensi kabut tertinggi dengan 18 kejadian berkabut dan empat hari berkabut.
Curah hujan tertinggi yang tercatat selama bulan ini adalah 317 mm di Al Huwailat pada 1988. Suhu udara minimum terendah yang tercatat adalah minus 5,7 derajat celcius di Jebel Jais pada 2017. Kecepatan angin tertinggi tercatat 141 kph di Jebel Mebreh pada 2010.