IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Mantan perdana menteri Mesir Sherif Ismail meninggal dunia Sabtu (4/2/2023) di usia 68 tahun. Sherif Ismail meninggal dunia setelah lama berjuang melawan penyakitnya.
“Saya berduka dengan kesedihan yang tulus seorang pria terhormat dari pria terhormat Mesir. Seorang pria yang mewujudkan hati nurani bangsa mantan perdana menteri Ismail Sherif,” tulis Presiden Abdel Fattah Al-Sisi di akun Facebook resminya dilansir dari Saudi Gazette, Senin (6/2/2023).
Dia memuji Sherif sebagai orang hebat yang memikul tanggung jawab memimpin pemerintah Mesir pada saat yang paling sulit dan dia mampu melakukannya. Perdana Menteri Mustafa Madbouly juga berduka atas wafatnya Sherif.
Dia menggambarkannya sebagai orang hebat yang berkontribusi kepada Mesir, dan ini akan dikenang selamanya. Sherif memimpin pemerintahan Mesir dari 12 September 2015 hingga 5 Juni 2015. Kemudian dia menjabat sebagai asisten presiden untuk proyek nasional dan strategis. Dia adalah menteri perminyakan dan sumber daya mineral dari 2013 hingga 2015.
Sisi berduka atas meninggalnya Sherif. “Almarhum (Sherif) adalah pria yang benar-benar hebat, yang memikul tanggung jawab dalam keadaan yang paling sulit dan saat-saat tergelap, dan dia memikul tanggung jawab yang sulit,” tambah Sisi.
"Sherif menunjukkan semua ketidakterikatan, ketulusan, kejujuran, dan keinginan untuk memberi, melampaui semua keuntungan, tidak mencari apa pun kecuali kepentingan negara dan rakyatnya."
Sisi melanjutkan, “Saya turut berduka cita untuk diri sendiri dan rakyat Mesir atas kehilangan pria setia ini.”
Lahir pada Juli 1955, Sherif lulus sebagai insinyur mesin pada 1978 dari Universitas Ain Shams dan memulai kariernya dalam eksplorasi minyak di perusahaan minyak multinasional Mobil. Pada 1979, dia pindah ke Egypt's Engineering for the Petroleum and Process Industries (ENPPI), akhirnya bergabung dengan dewan direksi. Ia kemudian menjabat sebagai wakil menteri perminyakan yang membidangi operasi minyak dan gas dari tahun 2000 hingga 2005.
Pada 2005, ia menjadi ketua Perusahaan Induk Gas Bumi (EGAS), di mana ia menjabat hingga tahun 2007 ketika ia diangkat sebagai ketua dari Ganoub El-Wadi Petroleum Holding Company (GANOPE). Pada 5 Juni 2018, Sherif mengajukan pengunduran dirinya. Ini terjadi setelah operasi saluran pencernaan di Jerman pada awal tahun yang sama yang memaksanya mengambil cuti medis selama dua bulan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika