IHRAM.CO.ID, ALULA -- Sebuah tim arkeolog, akademisi, dan spesialis di bidang ilmu forensik dan pembuatan model telah menyelesaikan rekonstruksi digital dan fisik pertama yang diketahui dari seorang wanita Nabataean yang ditemukan di Hegra. Wanita Nabataean, yang dikenal sebagai Hinat, dianggap sebagai wanita terkemuka yang meninggal sekitar abad pertama SM dan terbaring selama lebih dari 2.000 tahun di sebuah makam Hegra.
Rekonstruksi Hinat sekarang dipajang di Hegra Welcome Center di AlUla (Mada'in Saleh). Hegra adalah Situs Warisan Dunia UNESCO yang dulunya merupakan kota yang semarak untuk kerajaan Arab utara yang mendominasi Jalan Dupa yang bersejarah ini.
Kembalinya Hinat terjadi pada tahun ke-15 sejak Hegra ditorehkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pertama di Arab Saudi. Kutipan UNESCO pada saat itu mengatakan situs tersebut memberikan kesaksian luar biasa untuk pertukaran budaya penting dalam arsitektur, dekorasi, penggunaan bahasa, dan perdagangan.
Dilansir di Saudi Gazette pada Selasa (7/2/2023), dijelaskan, selain rekonstruksi Hinat, Royal Commission for AlUla (RCU) mengharapkan lebih banyak kemajuan penting di tahun-tahun mendatang karena kerja keras arkeologi di seluruh wilayah AlUla dengan rajin mengungkap rahasia masa lalu.
AlUla pada intinya memiliki oasis dan lembah yang telah menampung komunitas dan peradaban berturut-turut dari penghuninya yang paling awal hingga penghuninya saat ini. Sebuah pusat penting pada rute perdagangan epik, termasuk dupa yang tak ternilai, rempah-rempah, dan komoditas mewah lainnya. Tempat itu memiliki sisa-sisa dari hampir setiap periode besar dari pra sejarah hingga saat ini termasuk situs Hegra, kota penting Kerajaan Nabataean.
Pada abad pertama SM, Hegra di bawah Nabataeans telah melampaui Dadan di dekatnya sebagai titik perhentian utama pada rute perdagangan yang menghubungkan Arabia selatan ke Mesir dan Mediterania. Proyek arkeologi Mada'in Saleh memulai pekerjaan arkeologinya di situs Hegra pada 2002.