IHRAM.CO.ID, JEDDAH—Sempat vakum dua tahun berturut-turut, Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah kembali menggelar pameran produk kebutuhan haji bertajuk “Indonesian Hajj Expo 1444H”. Pameran yang berlangsung dari 1-2 Februari 2023 di Balai Nusantara KJRI Jeddah tersebut dihadiri ratusan pengunjung, umumnya para importir produk makanan dan minuman Indonesia dan para pengusaha katering.
Tercatat sebanyak 27 perusahaan ambil bagian dalam kegiatan tersebut, termasuk 9 importir dari Arab Saudi yang selama ini konsisten mendatangkan aneka produk unggulan dari Indonesia.
Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Eko Hartono, dalam sambutannya mengungkapkan jemaah haji Indonesia yang berjumlah 221 ribu merupakan captive market yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi nasional.
Meskipun merupakan kegiatan sakral, haji memiliki nilai komersial yang cukup besar. Nilai perputaran uang selama musim haji mencapai hampir SAR1,5 miliar (sekitar Rp 5 triliun) untuk kebutuhan konsumsi dan akomodasi para jemaah haji Indonesia.
KJRI Jeddah telah menginisiasi sejumlah kegiatan, di antaranya pameran produk haji dan pembukaan warung Indonesia di sejumlah pemondokan haji pada saat musim haji, untuk mendorong penyerapan produk-produk Indonesia yang telah beredar di pasar Arab Saudi.
“Mitra penyedia katering jemaah terus kita dorong agar menggunakan bumbu-bumbu, bahan-bahan makanan dan minuman dari Indonesia. Demikian juga kebutuhan jemaah lainnya. Setidaknya penggunaan produk Indonesia di kisaran 25-30 persen,” tegas Konjen Eko Hartono.
Konjen RI Jeddah lebih lanjut menyebutkan, produk-produk seperti beras, ikan, daging, bumbu masak, kecap, kopi, teh, dan semacamnya adalah sekian contoh jenis bahan yang dibutuhkan dalam penyediaan katering bagi jemaah haji Indonesia.
“Produk-produk inilah yang dibawa hadir oleh KJRI Jeddah ke Indonesian Hajj Expo tahun ini,” tambah Konjen Eko Hartono.
Pameran kali ini melibatkan Kementerian Perdagangan, Kementerian Agama Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, KADIN Indonesia, dan menghadirkan pelaku usaha binaan dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Turut hadir pula pada kesempatan tersebut sejumlah pejabat dari Kementerian Agama dan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI).
Pameran Produk Haji yang berlangsung selama dua hari tersebut mencatatkan potensi transaksi senilai 4.873.589 dolar AS.