Sabtu 18 Feb 2023 06:25 WIB

PBB Serukan Bantuan Rp 15,2 Triliun untuk Korban Gempa Turki

Guterres mendesak komunitas internasional meningkatkan bantuan.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara kepada media selama konferensi pers menjelang KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 14 November 2022. PBB Serukan Bantuan Satu Miliar Dolar AS untuk Korban Gempa Turki
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara kepada media selama konferensi pers menjelang KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 14 November 2022. PBB Serukan Bantuan Satu Miliar Dolar AS untuk Korban Gempa Turki

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Perserikatan Bangsa-Bangsa meluncurkan seruan bantuan sebesar satu miliar dolar (Rp 15,2 triliun) untuk membantu korban Turki, dari bencana gempa bumi yang menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan lainnya sangat membutuhkan bantuan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dalam sebuah pernyataan, dana tersebut akan memberikan bantuan kemanusiaan selama tiga bulan kepada 5,2 juta orang.

Baca Juga

“Uang itu akan memungkinkan organisasi bantuan dengan cepat meningkatkan dukungan vital, termasuk di bidang ketahanan pangan, perlindungan, pendidikan, air dan tempat tinggal. Kebutuhannya sangat besar, orang-orang menderita dan tidak ada waktu untuk kalah,” kata Guterres, dilansir dari Arab News, Jumat (17/2/2023).

"Saya mendesak komunitas internasional meningkatkan dan sepenuhnya mendanai upaya kritis ini dalam menanggapi salah satu bencana alam terbesar di zaman kita,” tambah dia.

Getaran berkekuatan 7,8 skala richter pada 6 Februari telah menewaskan lebih dari 35 ribu orang di Turki tenggara, termasuk puluhan ribu lainnya juga kehilangan nyawa di perbatasan di Suriah.

Lebih dari sembilan juta orang di Turki telah terkena dampak langsung dari bencana tersebut. Banyak dari mereka adalah pengungsi Suriah. Menurut angka PBB, 1,74 juta warga Suriah hidup di bawah status perlindungan pengungsi sementara di 11 provinsi di Turki yang terkena dampak gempa.

"Turki adalah rumah bagi jumlah pengungsi terbesar di dunia dan telah menunjukkan kemurahan hati yang sangat besar kepada tetangga Suriahnya selama bertahun-tahun," kata Guterres dalam pernyataannya.

"Sekarang adalah waktunya bagi dunia untuk mendukung rakyat Turkiye sama seperti mereka telah berdiri dalam solidaritas dengan orang lain yang mencari bantuan,” katanya.

Orang-orang Turki telah mengalami sakit hati yang tak terkatakan, kata Koordinator Bantuan Darurat PBB Martin Griffiths mengatakan dalam pernyataan terpisah yang mengumumkan banding kilat.

"Kita harus berdiri bersama mereka di saat-saat tergelap mereka dan memastikan mereka menerima dukungan yang mereka butuhkan," tambah Griffiths, yang mengepalai Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.

OCHA mengatakan dalam pernyataannya bahwa ratusan ribu orang, termasuk anak-anak kecil dan orang tua, menderita dalam suhu beku tanpa akses ke tempat tinggal, makanan, air, pemanas, dan perawatan medis.

Ia menambahkan sekitar 47 ribu bangunan telah hancur atau rusak di seluruh Turki, dengan ribuan orang telah mencari perlindungan di tempat penampungan sementara.

“Perserikatan Bangsa-Bangsa mengirimkan makanan panas, makanan, tenda, pakaian musim dingin yang hangat, selimut, kasur, paket dapur, dan persediaan medis ke daerah yang terkena dampak,” kata OCHA.

Pada Selasa, badan global meluncurkan seruan 397 juta dolar AS untuk membantu korban gempa di Suriah.

PBB sebelumnya memberikan 50 juta dolar untuk upaya bantuan melalui dana tanggap darurat pusatnya. Untuk bagiannya, raksasa manufaktur baja global ArcelorMittal, mengutip kehancuran memilukan di Turki dan Suriah, mengumumkan pada Kamis bahwa mereka telah menyumbangkan lima juta dolar untuk membantu korban gempa melalui dua organisasi kemanusiaan: Komite Darurat Bencana dan Doctors Without Borders.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement