IHRAM.CO.ID, PEKALONGAN -- Kementerian Agama Kota Pekalongan, Jawa Tengah menginformasikan pemberangkatan calon jamaah haji yang terdaftar pada 2023 diperkirakan menunggu hingga 30 tahun ke depan.
"Calon haji yang terdaftar saat ini diperkirakan harus menunggu hingga 30 tahun ke depan untuk diberangkatkan ke Makkah, Arab Saudi," kata Kepala Kemenag Kota Pekalongan Kasiman Mahmud Desky, Senin (20/2/2023).
Artinya, jika seseorang mendaftar haji pada tahun ini, maka diperkirakan berangkat sekitar 2053. Saat ini, kata dia, jumlah calon haji sudah sekitar 9.000 orang. Per tahunnya diberangkatkan rata-rata 300 orang.
Kasiman menjelaskan, keberangkatan calon haji juga sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 pada 2020 dan 2021 sehingga menyebabkan masa tunggu semakin lama.
"Hanya saja ada kabar baiknya pada 2023 ini, jamaah haji sudah bisa berangkat tanpa ada lagi pembatasan sehingga impian umat Muslim bisa segera tercapai untuk menunaikan ibadah haji," katanya.
Kasiman mengatakan biaya haji yang disepakati harus dibayarkan jamaah sebesar Rp 49,8 juta atau sekitar 55,3 persen dari biaya perjalanan ibadah haji (BPIH). Adapun sisanya sebesar Rp 40,23 juta atau sekitar 44,7 persen akan ditanggung oleh dana nilai manfaat.
"Namun demikian, tercatat ada 146 calon haji asal Kota Pekalongan yang tidak perlu membayar biaya tambahan pelunasan haji tersebut karena telah melunasi tunda pada 2020 yang diberangkatkan pada 2023," katanya.
Kasiman mengatakan untuk calon haji tunda 2022 yang berangkat pada 2023 ada 22 orang. Mereka dikenai biaya tambahan pelunasan haji sebesar Rp 9,4 juta.
"Tambahan biaya itu sudah menjadi keputusan terbaik dan paling bijaksana dari Pemerintah mengingat adanya kenaikan berbagai komponen kebutuhan baik di Tanah Air maupun di Arab Saudi," katanya.