Selasa 07 Mar 2023 23:44 WIB

Malaysia Minta Travel Umroh Siapkan Perjanjian dengan Jamaahnya

Malaysia berlakukan aturan untuk pelaku travel umroh

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi jamaah umroh Malaysia. Malaysia berlakukan aturan untuk pelaku travel umroh
Foto: Malaysian Digest
Ilustrasi jamaah umroh Malaysia. Malaysia berlakukan aturan untuk pelaku travel umroh

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR – Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya (MOTAC) Malaysia berencana mengeluarkan kebijakan baru terkait pelaksanaan umroh. 

Setiap lembaga umroh diminta menyiapkan perjanjian dengan calon peziarah, sebagai upaya melindungi hak konsumen. 

Baca Juga

Menteri Datuk Seri Tiong King Sing mengatakan, perjanjian itu antara lain akan menyebutkan syarat dan ketentuan, jadwal dan paket yang ditawarkan, serta ketentuan ganti rugi jika terjadi pelanggaran baik oleh penyelenggara umroh maupun jamaah. 

“Hal ini sesuai dengan Regulation 6(1A)(d) di bawah Tourism Industry Act 1992 (UU 482),” kata dia dikutip di Bernama, Selasa (7/3/2023). 

Hal ini dia sampaikan menyusul pertanyaan terkait langkah yang diambil pemerintah untuk menyikapi kenaikan biaya umroh di Arab Saudi. 

Tiong juga mengatakan MOTAC memandang serius persoalan kenaikan biaya umrah. Dia menyebut hal ini menyangkut biaya akomodasi, logistik dan tiket pesawat, yang diduga terjadi akibat tingginya permintaan jamaah umroh di seluruh dunia. 

Tidak hanya itu, MOTAC juga disebut telah mengadakan pertemuan dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan, Departemen Wakaf, Zakat dan Haji (JAHWAR), Komisi Penerbangan Malaysia (MAVCOM), Komisi Persaingan Malaysia (MYCC), Malaysia Airlines Berhad dan AMAL by Malaysia Airlines pada 31 Januari lalu. 

Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?

Pertemuan tersebut juga dihadiri perwakilan dari asosiasi penyelenggara umroh. Mereka antara lain Asosiasi Agen Perjalanan dan Perjalanan Bumiputera Malaysia (BUMITRA), Asosiasi Agen Perjalanan dan Perjalanan Malaysia (MATTA), serta Asosiasi Agen Perjalanan Umroh dan Haji Malaysia (PAPUH). 

"Berdasarkan pertemuan tersebut, MOTAC, Kemenhub dan AMAL by Malaysia Airlines akan melakukan pembahasan lebih lanjut, untuk mengidentifikasi strategi standarisasi distribusi penjualan tiket pesawat guna meminimalkan kenaikan biaya penerbangan umroh,” ucap dia. 

Hal ini, lanjut dia, secara tidak langsung akan memberikan ruang bagi lembaga umroh, untuk mendapatkan harga tiket pesawat yang lebih kompetitif dan ditawarkan kepada jamaah umroh. 

 

Sumber: bernama  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement