Jumat 19 Mar 2021 05:15 WIB

Kenaikan Ongkos Haji Turunkan Minat Muslim India

Minat haji Muslim India turun 77 persen.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Kenaikan Ongkos Haji Turunkan Minat Muslim India
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Kenaikan Ongkos Haji Turunkan Minat Muslim India

IHRAM.CO.ID, MUMBAI -- Covid-19 dan pembatasan yang diberlakukan Arab Saudi membuat ongkos perjalanan haji semakin meningkat. Mahalnya biaya ini membuat banyak jamaah India tidak mengajukan pendaftaran haji.  

Pengajuan haji Muslim India untuk ziarah tahun ini turun 77 persen karena biaya paket naik hingga 50 persen. Mengantisipasi pembukaan haji tahun ini dengan lebih banyak pembatasan lagi, Komite Haji India mengeluarkan seperangkat pedoman pada 7 November, sambil mengundang aplikasi dari calon jamaah.

Baca Juga

Komite hanya menerima 58 ribu aplikasi, melalui proses online yang berlangsung dari November 2020 dan diperpanjang hingga Januari 2021, dibandingkan dengan sekitar 250 ribu aplikasi yang biasanya diterima setiap tahun. India hanya mendapatkan kuota sekitar 200 ribu di masa pandemi ini.

“Jika Saudi mengizinkan lebih banyak jamaah, kami akan membuka lagi. Tetapi jika mereka memberlakukan lebih banyak batasan maka kami harus kembali memotong jumlahnya,” kata CEO Komite Dr. Maqsood Ahmed Khan dilansir dari Salaam Gateway, Kamis (18/3).

Harga paket haji yang dijalankan oleh Komite Haji, sebuah badan di bawah Kementerian Urusan Minoritas, adalah berkisar dari 370.000 rupee (5.100 dolar AS atau Rp 73 juta) hingga 525 ribu rupee (Rp 104 juta), jauh lebih tinggi dari 236 ribu rupee (Rp 46 juta) hingga 322 ribu rupee (Rp 63,9 juta) jamaah yang dibayarkan pada 2019.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement