Jumat 31 Aug 2018 16:40 WIB

Jamaah Haji Gelombang Kedua Laksanakan Arba'in

Sebanyak 144 bus disiapkan untuk mengangkut ribuan jamaah tersebut.

Raudah di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Yogi Ardhi/ca
Raudah di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID,  OLEH ERDY NASRUL dari Makkah

MAKKAH — Kantor Urusan Haji (KUH) Daerah Kerja (Daker) Makkah mulai memberangkatkan jamaah haji gelombang II ke Madinah. Di sana mereka melaksanakan shalat jamaah 40 kali di Masjid Nabawi yang merupakan aset wakaf Rasulullah dan Muslim ribuan tahun lalu.

“Jumlah jamaah yang diberangkatkan mencapai 6.194 orang,” kata Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Subhan Cholid di Syisyah Makkah pada Jumat (31/8).

Sebagian dari mereka berada di penginapan Rei Bakhsy Makkah. Pemberangkatan jamaah di sana dilepas oleh tim PPIH yang dikepalai Kepala Daker Makkah Dr Endang Jumali.

Sebanyak 144 bus disiapkan untuk mengangkut ribuan jamaah tersebut. Kendaraan akan melintasi Jalan Raya Makkah-Madinah yang melewati Masjid Aisyah di Tan’im dan terus menuju kota Nabi, tempat Rasulullah dulu hijrah dan disambut dengan penuh penghormatan.

Petugas haji di sana akan memberikan bimbingan ibadah seputar pelaksanaan Arba’in di Nabawi, tempat sujud berkubah hijau kebanggaan umat Islam. Ini adalah masjid kedua yang menjadi warisan umat Islam dari zaman dulu dan terus dirawat dan diperluas.

Di sana jamaah akan mengunjungi makam rasulullah dan para sahabat yang dulu mendukung Rasulullah mendakwahkan Islam. di antara makam Rasulullah dan mimbar masjid tersebut terdapat Raudhah, tempat yang mustajab untuk berdoa. Area kecil itu ditandai dengan karpet hijau.

Selama di Madinah jamaah juga akan mengunjungi sejumlah tempat bersejarah, seperti Qiblatain, masjid yang dulu sempat berkiblat ke al-Aqsha di Palestina. Setelah kiblat berubah arah ke Ka’bah di Makkah, Muslim di zaman Rasulullah kemudian mengalihkan kiblatnya ke kubus yang dulu dipugar Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail.

Jamaah juga akan dibawa mengunjungi perkebunan kurma, buah kesayangan Rasulullah. Biasanya mereka akan memborong beragam jenis buah palma tersebut, mulai Ajwa, Qasim, Sukkari, dan banyak lagi.

Kepala Daker Makkah Dr Endang Jumali mengatakan di sana jamaah akan mendapatkan pelayanan yang sama seperti di Makkah. Setiap jamaah akan mendapatkan dua kali makan dalam sehari. Hotel mereka jauh lebih mewah bila dibandingkan di Makkah. Dari sana mereka berjalan kaki menuju Masjid Nabawi.

Namun, pemesanan sebagian hotel di sana tidak sepanjang musim. Masih ada yang menggunakan sistem blocking time. Agar jamaah tidak menunggu lama di lobi, petugas haji di Madinah sudah mempersiapkan hotel sehari sebelum kedatangan.

Data jamaah yang diberangkatkan ke Madinah juga dipersiapkan sejak beberapa hari sebelum keberangkatan untuk menjadi acuan pemesanan bus. Tim transportasi akan berkomunikasi dengan asosiasi transportasi untuk menyiapkan jumlah kendaraan yang dibutuhkan.

“Pergerakan jamaah ke Madinah lebih santai. Jamaah juga lebih tenang, karena mereka sudah melaksanakan inti ibadah di Tanah Suci, jadi beban mereka sudah tak ada,” kata Endang.

Puncak haji adalah prosesi wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina (Armina). Pelaksanaannya mulai Senin (20/9) atau 9 Dzulhijjah hingga Kamis (23/8) atau 12 Dzulhijjah untuk nafar awal dan Jumat (24/8) atau 13 Dzulhijjah yang bertepatan dengan pengujung hari tasyrik.

Jamaah gelombang kedua lebih banyak waktu untuk beristirahat dan mempersiapkan diri kembali ke kampung halaman. Biasanya mereka sudah mulai menyiapkan oleh-oleh berupa pakaian, perangkat shalat, dan makanan.

Berbeda dengan jamaah gelombang pertama yang lebih dulu tiba di Madinah. Mereka masih harus mempersiapkan diri untuk puncak haji yang melelahkan. Selesai di Madinah mereka diberangkatkan ke Makkah dan mampir ke Miqat Bir Ali untuk berihram.

Jamaah gelombang kedua berada di Madinah lebih dari sepekan. Sebagian dari mereka tidak menyelesaikan ibadah Arba’in karena sudah merindukan kampung halaman. Ketika akan meninggalkan Madinah, mereka tak mempermasalahkan ibadah sunah tersebut.

“Biasanya mereka bergegas menyiapkan koper dan barang bawaan untuk pemulangan melalui Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA),” kata Endang. Ketika pemulangan ke Tanah Air, jamaah akan dipandu tim petugas haji Daker Bandara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement