Kamis 26 Sep 2013 21:30 WIB

Di Tanah Suci, Wakil Kepala PPATK Menjadi Koki

Rep: MgRoL20/ Red: A.Syalaby Ichsan
Agus Santoso
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Agus Santoso

REPUBLIKA.CO.ID,  Pengalaman berhaji menjadi istimewa bagi banyak kalangan. Tidak terkecuali buat Wakil Kepala Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) Agus Santoso. Kepada RoL, Agus berbagi pengalamannya berhaji di tahun 2004 silam.

Agus berhaji saat  Tanah Suci sedang banjir. Terowongan Mina terendam bersama dengan kemah-kemah tempat untuk bermalam. Beruntung, kemah yang ia tempati tak terkena banjir karena posisinya berada lebih tinggi dari yang lain. Namun ini menjadi pengalaman tersendiri baginya. Pasalnya, banjir di Makkah amat jarang terjadi. Banjir serupa terjadi sebelum Perang Dunia ke-2.

Di Tanah Suci, Agus sering membantu saudara se-Tanah Air. Menolong orang yang tersesat hingga memasak untuk rekan-rekan sekelompoknya. "Saya waktu itu sempat menjadi koki untuk rekan kelompok. Dari membuat nasi goreng, hingga membuat bubur. Sampai-sampai saya pulang banyak yang membekali peralatan dapur." Ungkapnya.

                          

Pernah mendengar tentang kisah orang pergi haji namun tak melihat ka'bah? Agus pun memiliki pengalaman tentang ini. "Waktu itu ada satu rombongan hanya diam di luar masjidil haram dan tidak mau masuk. Katanya mereka takut melihat orang-orang sebanyak itu didalam,"tuturnya. Menurutnya, ketakutan-ketakutan seperti itu haruslah dihilangkan.

Dia menyarankan, jamaah haji harus berani, yakin dan pasrah  pada Allah Swt. Berpikir rasional di setiap kegiatan yang dilakukan pun sangat diharuskan. Terutama ketika tengah bertawaf mengelilingi ka'bah. "Saat mengelilingi ka'bah, berjalanlah mengikuti arus, jangan melawan arus atau menerobos,"sarannya.

Ia juga menyarankan bagi yang akan pergi berhaji agar segala sesuatunya harus dipersiapkan dari sebelum berangkat hingga pulang. Seperti amalan-amalan saat berhaji, hingga kebutuhan-kebutuhan di Tanah Suci. Memperhatikan sikap dan perilaku saat di Tanah suci pun diperlukan. Misalnya menjaga emosi dan menjaga kebersihan.

Agus pun mendapatkan kemudahan yang dirasakannya usai pulang ke Tanah Air. Seusai haji, Agus mengaku dipromosikan naik jabatan. Dia pun mendapatkan kemudahan dalam memilih rumah untuk ditinggalinya bersama keluarga.

Pergi haji baginya merupakan suatu ibadah dan wisata rohani yang berkesan. Dimana ia bisa beribadah di rumah Allah SWT dan melihat secara langsung tempat dimana nabi Muhammad SAW tinggal. "Yang bisa berangkat haji harus bersyukur sudah bisa berangkat. Apalagi sekarang ini, banyak orang yang ingin berhaji harus menunggu bertahun-tahun,"tuturnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement