Oleh Leila Mona Ganiem (Jamaah Haji Kloter 22, Depok)
REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa waktu lalu di Masjid Nabawi, duduk di samping saya seorang ibu yang berdoa sambil terus menitikkan air mata. Dia tampak sangat khusyuk. Wajahnya dihadapkan ke atas, tangannya menengadah, matanya terpejam. Seolah hanya dia dengan Allah saat itu.
Di antara berbagai doanya, sebuah doa sangat menarik perhatian. Saya pun terisak mendengarkan. Kira-kira beginilah ungkapannya.
“Ya Allah, ampunilah para pemimpin kami karena mereka telah menyia-nyiakan berbagai kesempatan yang Engkau berikan selama ini. Mereka mengabaikan amanah yang telah Engkau tugaskan.”
“Ya Allah, para pemimpin kami menyuapi rakyat dengan uang 50 ribu Untuk membayar kursi kejayaan itu. Lalu, mereka biarkan negeri ini dijual kepada bangsa lain untuk kantong mereka sendiri.”
“Ya Allah, para pemimpin itu berbangga-bangga, bermewah-mewah di atas duka rakyat Indonesia. Mereka hanyut di atas kelimpahan yang diterimanya.”
“Ya Allah, para pemimpin itu merasa berkuasa dan berjaya. Mereka sering tergelincir ketika menghadapi peluang yang berlimpah. Mereka kebanyakan lupa dengan harapan-harapan yang menjadi niatnya dulu.”
“Ya Allah, ampunilah pemimpin kami yang merusak Indonesia dengan ulahnya. Anak-anak kami dijejali narkoba. Anak-anak kami dilenakan dengan bius. Para pemimpin yang seharusnya menjadi penjaga, tapi mereka justru membiarkan zat perusak itu masuk di Indonesia demi sogokan tak seberapa.”
“Ya Allah, mereka lupa. Rakyat ini merintih. Rakyat mendambakan kesejahteraan di negeri Indonesia yang sesungguhnya Engkau tentukan sebagai negeri yang kaya raya. Ya Allah, kami rindu pemimpin yang baik. Kami rindu figur Rasulullah. Ya Allah beri kami pemimpin yang amanah untuk Indonesia.”
Seusai berdoa, saya berkenalan dan mencari tahu siapa gerangan ibu tersebut. Dia adalah ibu Ati, seorang ibu rumah tangga biasa. Doa ibu Ati sangat melegakan. Bisa jadi berbagai masalah yang terjadi di bangsa ini adalah akibat kita, rakyat Indonesia, tidak selalu menyelipkan doa dalam shalat untuk para pemimpin kita agar menjadi pemimpin yang amanah.
Selain itu, di dalam negeri, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Espada Yamin meminta seluruh jamaah haji asal daerah itu untuk mendoakan bangsa dan negara agar tetap terhindar dari segala masalah.
“Saya minta semua jamaah haji setelah sampai di Tanah Suci mendoakan negara kita tercinta ini agar selalu aman dan rakyatnya selalu diberikan kesejahteraan,” katanya saat melepas 191 jamaah calon haji kloter 11 di Sungailiat, seperti dikutip Antara.
Dia menyakini doa jamaah haji di Tanah Suci akan dikabulkan Allah SWT jika dilakukan dengan khusyuk dan ikhlas. Dia mengatakan, warga Indonesia harus bangga dengan negaranya sendiri karena dicukupi Allah SWT dengan kekayaan yang melimpah, baik sumber daya alamnya dari berbagai sektor serta sumber daya manusia yang cukup berkualitas.
“Potensi ini harus kita jaga dan manfaatkan demi kepentingan bersama melalui doa yang ikhlas mengharap ridha Allah SWT,” katanya.
Harian Republika/Teguh Firmansyah