Selasa 02 Sep 2014 17:01 WIB

Puluhan Jamaah Risti Rawat Jalan di Bandara Jeddah

Jamaah haji lansia (ilustrasi). Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Jamaah haji lansia (ilustrasi). Foto: Antara/M Risyal Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah

JEDDAH -- Puluhan orang jamaah haji Indonesia Kloter 1 dengan status risiko tinggi (risti) beberapa penyakit menjalani perawatan sementara di Klinik Kesehatan Bandara Interational King Abdul Azis, Jedda. Mayoritas pemeriksaan adalah akibat kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh. Klinik kesehatan ini biasa disebut Oktagon.

Para jamaah yang menjalani perawatan ini berasal dari empat embarkasi yaitu Ujung Panjang, Padang, Solo dan Lombok. Mereka mendapat perawatan sementara di ruang Oktagon yakni klinik perawatan bagi jamaah haji yang mendarat di Bandara Interational King Abdul Aziz, Jeddah.

Pantauan ROL, jamaah yang mendapatkan perawata ada yang dipapah, didorong kursi roda atau diperiksa di dalam kasur lipat di Oktagon. Mereka mengaku merasakan pusing dan mual, atau penyakitnya kambuh. Rata-rata, jamaah risti ini berusia di atas 65 tahun.

Ketua Seksi Kesehatan Daerah Kerja Jeddah, dr Lucky Tjahjono mengatakab, berdasarkan data sampai pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS), terdapat ada 25 jamaah yang dirawat. "Sebagian besar karena dehidrasi atau kelelahan, sehingga kami harus melakukan rehidrasi atau mengembalikan cairan yang hilang. Satu jamaah diinfus, ada yang satu colf (botol infus kapasitas 500 ml), ada juga yang dua colf," katanya ditemui di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (2/9) pagi WAS.

Dari perawatan jamaah calon haji ini, dua di antaranya, terpaksa harus diinfus, satu pasien diberi pernafasan khusus. Pasien bernama Muhammad Makmal Rayu Masiun dan berusia 79 tahun ini mendapat status asmatikus yakni asma yang berat dan persisten yang tidak berespons. Beberapa pasien lain diperiksa sesuai standar pelayanan kesehatan. Misalnya mengecek tensi darah, gula darah dan sebagainya sesuai keluhan jamaah.

Lucky menjelaskan dari empat kloter yang mendarat di Jeddah hingga Senin malam, ada 506 jamaah dengan risiko tinggi. Ini sekitar 30 persen dari total jamaah yang mendarat di Jeddah yang totalnya 1.596 orang. Terbanyak adalah jamaah haji asal Lombok.

Dengan rincian jamaah risiko tinggi dari embarkasi Ujung Pandang sebanyak 135 orang, Solo 106 orang, Lombok sebanyak 126 orang, dan Padang 139 orang. "Kami membekali mereka (jamaah risti ini) dengan obat-obatan," katanya. Menurut dia, ada dua kategori risti, yakni berusia di atas 65 tahun dan atau belum berusia 65 tahun namun memiliki riwayat penyakit rawan.

Lucky berharap, ke depan pelaksanaan ibadah haji tidak hanya menitikberatkan pada bimbingan manasik haji semata. Tapi juga dilengkapi dengan program manasik kesehatan yang bisa dimulai dari puskesmas-puskesmas asal jamaah. Sehingga selain mental, secara fisik jamaah juga memiliki bekal yang cukup. Sebab ibadah haji tidak semata-mata masalah mental tapi juga fisik.

Tabel Jamaah Risti:

Embarkasi    Jamaah        Risti

Ujung Pandang    452        135

Solo                   368        106

Lombok              325        126

Padang               451        139

Jumlah             1.596        506

Data per Pukul 20.00 WAS, Senin (1/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement