Jumat 05 Sep 2014 18:06 WIB

Ini Tips Atasi Penyakit-Penyakit Dasar Saat Berhaji

Jeddah menyediakan mobil golf untuk mengantarkan jamaah haji yang tua, sakit dan risiko tinggi. Jamaah diantar dari pintu keluar imigrasi hingga area Plaza (tempat transit jamaah sebelum diberangkatkan ke Madinah atau Makkah. (Republika/Zaky Alhamzah)
Foto: Republika/Zaky Alhamzah
Jeddah menyediakan mobil golf untuk mengantarkan jamaah haji yang tua, sakit dan risiko tinggi. Jamaah diantar dari pintu keluar imigrasi hingga area Plaza (tempat transit jamaah sebelum diberangkatkan ke Madinah atau Makkah. (Republika/Zaky Alhamzah)

Oleh: Zaky Al Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kepala Bidang Kesehatan Daker Jeddah, dr Lucky Tjahjono memberikan sejumlah tips kepada jamaah calon haji terkait penyakit dasar. Menurutnya, masa penerbangan yang jauh dari Indonesia ke Jeddah maupun Madinah bisa menjadi pencetus timbulnya underlying desease (penyakit-penyakit dasar) yang diderita jamaah calon haji. Kondisi tersebut bisa berakibat fatal, seperti yang menimpa Rusdi bin Said (52 tahun).

Lucky menyarankan agar jamaah calon haji membaca dan memahami Buku Kesehatan Haji. Buku Kesehatan Haji yang dipegang setiap jamaah calon haji bisa menjadi panduan buat petugas maupun dokter pendamping di pesawat untuk mengetahui rekam medik jamaah. Kondisi jamaah akan terlihat dalam medical check up enam bulan terakhir yang ada dalam buku itu.

Bagi penderita hipertensi, setidaknya harus kembali melakukan pengecekan apakah terjadi peningkatan lemak atau tidak. "Nah ini yang harus di-maintenance oleh calon haji sehingga saat penerbangan kondisinya lebih fit," kata Lucky.

Lucky juga mengimbau kepada jamaah calon haji agar melatih fisik setidaknya enam bulan sebelum berhaji. Dia menuturkan biasanya ada jamaah calon haji yang besok berangkat, tapi sehari sebelumnya masih bekerja atau beraktivitas berat.

"Padahal packing koper nggak bisa selesai satu malam. Bisa bikin stres. Jadi kita harus mengutamakan kenyamanan, sebab haji itu 80 persen adalah kegiatan fisik," terang Lucky.

Kegiatan fisik itu menyangkut penerbangan dari tanah air ke Arab Saudi, mobilisasi dari Jeddah ke Madinah, thawaf, sa'i, dan aktivitas lain terkait sampai kepulangan nanti yang cukup menguras energi. "Jadi kesiapannya tidak hanya mental, tapi juga fisik dengan rajin olahraga," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement