Sabtu 06 Sep 2014 14:01 WIB

Arnoud Van Doorn, Temukan Kedamaian di Tanah Suci (2-habis)

Rep: Ahmad Islamy Jamil / Red: Chairul Akhmad
Arnoud van Doorn (kiri).
Foto: Muslimvillage.com
Arnoud van Doorn (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, Van Doorn menganggap pengalaman pertamanya berhaji sebagai hari-hari terindah dalam hidupnya.

Ia mengaku menemukan kedamaian dan ketenangan selama menunaikan ibadah di Tanah Suci. Laki-laki itu bahkan telah memiliki rencana untuk menerbitkan sebuah buku tentang perjalanan hajinya ke Makkah.

“Saya tidak akan pernah melupakan kenangan ketika melihat seorang petugas keamanan menggendong seorang jamaah haji wanita yang sudah renta di punggungnya. Petugas itu membawa wanita tua tersebut sambil berjalan kaki sampai ke Jembatan Jamarat untuk melempar jumrah,” katanya.

Kunjungan Van Doorn ke Tanah Suci Makkah dan Madinah pada saat musim haji tahun lalu itu bukanlah kali yang pertama. Setelah memutuskan menjadi mualaf, ia menyambangi Arab Saudi pada Februari 2013 untuk melakukan ibadah umrah.

Ketika itu, ia sempat bertemu dengan dua imam Masjid Nabawi, yaitu Syekh `Ali al-Hudhaifi dan Syekh Salah al-Badar. Dipandu oleh kedua imam itu, Van Doorn berkenalan lebih dekat dengan dasar-dasar dan tata cara menjalani kehidupan dalam Islam.

“Saya menemukan ketenangan dalam hati saya ketika saya berada di dekat makam Nabi Muhammad SAW,” akunya.

Ketika itu pula, Van Doorn menerima sejumlah nasihat dari Syekh Ali al-Hudhaifi dan Syekh Salah al-Badar, terutama tentang bagaimana menjadi seorang Muslim yang baik di tengah-tengah beratnya tantangan yang harus dihadapi Islam di dunia Barat.

Untuk itu, ia telah berjanji untuk menebus segala kesalahannya pada masa lalu. Salah satunya dengan melakukan dakwah Islam di tanah Eropa agar agama ini tak lagi menjadi sasaran kebencian oleh masyarakat di benua itu.

“Saya akan mencoba melakukan yang terbaik untuk memperbaiki kerusakan yang saya perbuat pada masa lalu lewat film Fitna. Saya akan menggunakan semua pengalaman saya dalam memproduksi sebuah film alternatif yang akan berbicara tentang citra Islam yang sebenarnya dan semua aspek dari kepribadian agung yang ada pada diri Nabi Muhammad SAW,” tutur mantan aktivis anti-Islam itu lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement