REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah
"Kondisi dan fasilitas seluruh hotel di luar Markaziah berada di bawah hotel atau pemondokan yang berada di kompleks Markaziyah. Tapi kita sudah pastikan dengan pengecekan mutunya cukup baik. Yang terpenting bagi kami memastikan jamaah mendapat pemondokan selama di Madinah," katanya.
Sebagai kompensasi bagi jamaah yang tinggal di pemondokan di luar Markaziah, pihaknya menyediakan tambahan mobil yang akan mengantar jamaah dari pemondokan ke dan dari Masjid Nabawi.
"Sementara kami hanya menyediakan bus. Mungkin tidak bisa menyamakan dengan yang berada di Markaziah, tetapi kami hanya meminimalisir perbedaan dengan jamaah yang tinggal di pemondokan di area Markaziah," kata dia, panjang lebar.
Ketika ditanya, apakah jamaah haji gelombang pertama yang ditempatkan di pemondokan di luar Markaziah akan mendapatkan pengembalian atau kompensasi uang? Nasrullah menjawab bila hal itu bisa saja dilakukan.
"Wacana itu bisa saja ada, tapi saya di Daker Madinah hanya pelaksana bukan pengambil keputusan," jelas Nasrullah.
Gelombang II
Sementara itu, keberangkatan jamaah haji pada gelombang pertama yang menuju Madinah dijadwalkan berakhir Ahad (14/9) malam waktu Arab Saudi. Semua jamaah haji akan diberangkatkan ke Makkah sampai 25 September 2014.
Sesuai jadwal haji yang disusun Kemenag RI, jamaah haji gelombang kedua akan tinggal di pemondokan di Madinah setelah seluruh jamaah haji se-dunia melakukan Wukuf di Arafah atau puncak haji.
Maka itu, Nasrullah menekankan pihaknya sudah mengantisipasi dengan memberikan pelayanan pemondokan yang lebih layak. Pemondokan di luar Markaziah diupayakan tidak lagi digunakan jamaah haji gelombang dua.
"Untuk (pelayanan bagi jamaah haji) gelombang dua, Majmuah jangan mencoba-coba menempatkan jamaah haji di luar area Markaziah," pesan Nasrullah mengingatkan.