Rabu 01 Oct 2014 06:19 WIB

Jangan Panggil Saya Bu Haji (1)

Rep: c72/ Red: Agung Sasongko
Jamaah haji di Tanah Suci.
Foto: AP Photo/Amr Nabil/ca
Jamaah haji di Tanah Suci.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibadah haji kerap disalahartikan sebagian umat Islam. Inilah yang menjadi keprihatinan Direktur Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Beringharjo Mursida Rambe.

"Jangan panggil saya Bu Haji," ucap Mursida Rambe saat dikonfirmasi mengenai pengalamanya dalam melaksanakan ibadah haji.

Itu dilakukan Mursidah karena panggilan itu dinilai tidak tepat. "Ini harus diluruskan," ucapnya.

Ia menjelaskan haji bukanlah sebuah predikat atau gelar yang melekat pada seseorang yang melaksanakanya. "Haji adalah kegiatan, seperti shalat dan berdoa," ucap Mursida yang beberapa waktu yang lalu sempat meluncurkan Gerai Zakat Dompet Dhuafa di salah satu cabang BMT Beringharjo yang terletak di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.

"Jika memang masyarakat menilai haji sebagai predikat atau gelar, orang yang sedang shalat dan doa juga harus disebut sebagai Pak Shalat dan Bu Doa dong," ucapnya sambil tertawa kecil.

Mursida mengatakan terdapat beberapa orang yang mengharuskan orang lain untuk menuliskan predikat Haji pada namanya. "Sudah mahal-mahal dan bersusah-susah Haji maka harus ditulis," ucap Mursida menirukan ucapan orang yang sering komplain jika tidak ada titel haji di namanya.

Ia menegaskan sebaiknya tidak perlu menambahkan predikat haji kepada seseorang. Hal ini juga dikawatirkan akan menimbulkan riya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement