Kamis 02 Oct 2014 08:59 WIB

Tim Kesehatan Arafah Andalkan Jejaring Medis

Jamaah haji akan melaksanakan Tarwiyah di Tanah Suci.
Foto: Antara/Saptono/ca
Jamaah haji akan melaksanakan Tarwiyah di Tanah Suci.

Oleh: Zaky Al Hamzah

MAKKAH – Tim Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi yang bertugas di Arafah mengandalkan mekanisme Jejaring Medis Arafah Terpadu (Jemarat).

Kepala Seksi Tim Kesehatan Arafah, dr Lucky Tjahjono, mengatakan, Jemarat ini merupakan mekanisme dan pola tata kerja pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada saat Wukuf Arafah musim haji tahun 1435 H/2014 M.

"Tujuannya untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara petugas kesehatan kloter-maktab dengan Balai Kesehatan Haji Indonesia (BPHI) Arafah. Keterpaduan pelayanan kesehatan di Maktab dan mempercepat respond time," ujar Lucky kepada Media Center Haji (MCH) di Makkah, Selasa (30/9) siang waktu Arab Saudi (WAS).

Strategi mekanisme Jemarat ini, kata Lucky, adalah pembentukan tiga regional di lokasi Arafah yakni Tim Avata yang memberikan laporan kepada BPHI Arafah. Kedua, penguatan dan keterpaduan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Maktab yang terdiri dari beberapa kloter, koordinasi dan komunikasi TKHI-Regional dan BPHI. Serta strategi ketiga, adalah sosialisasi kepada seluruh TKHI kepada Jemarat.

Sedangkan mengenai pedoman kerja Jemarat, ia memberikan sejumlah imbauan kepada jamaah haji usia lanjut, risiko tinggi (risti) dan memiliki penyakit kronis seperti kencing manis, darah tinggi, asma dan sejenisnya agar melaksanakan kegiatan ibadah di pemondokan (hotel) masing-masing pada H-2 hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah) yakni 30 September dan 1 Oktober 2014.

Kemudian kepada TKHI Kloter hendaknya melakukan visitasi jamaah minimal dua kali per hari menjelang pelaksanaan Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina). TKHI Kloter juga disarankan agar selalu mengingatkan dan mengontrol jamaah haji yang sakit untuk memimun obat. "Untuk jamaah dengan hemodialise rutin supaya daftar untuk disafariwukufkan," katanya.

Kepada dokter-dokter di TKHI Kloter supaya membawa obat-obatan emergency seperti cairan infus, infuse set atau surflow dan sejenisnya untuk jamaah kloter yang sakit atau membutuhkan selama di Armina.

"Kemudian, selama di Armina, hendaknya dokter-dokter TKHI Kloter tetap memantau dan visitasi jamaah secara rutin setiap hari," tutur Lucky yang sudah 10 tahun ditugaskan menjadi dokter selama pelaksanaan haji, baik sebagai dokter kloter maupun Tim Kesehatan di PPIH.

Pesan terakhir, papar dia, saat menangani kasus emergensi, dokter TKHI Kloter dapat menghubungi Tim Kesehatan Arafah. Tim Kesehatan Arafah terbagi tiga, yakni Tim Medis 1 atau BPHI dengan pimpinan dr Diany di nomor HP 0557260106, Tim Medis II dipimpn dr Rahmat di nomor HP 0503052157 dan Tim Media III yang dipimpin dr Agus Hidayat dan bisa dihubungi di nomor HP 0557265036.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement