Senin 06 Oct 2014 13:27 WIB

Asep Saeful Muhtadi, Memenuhi Undangan Allah (1)

Rep: c78 / Red: Chairul Akhmad
Asep Saeful Muhtadi alias Kang Samuh.
Foto: Fdk.uinsgd.ac.id
Asep Saeful Muhtadi alias Kang Samuh.

REPUBLIKA.CO.ID, Keberangkatan seorang hamba ke Tanah Suci tak lepas dari campur tangan Allah SWT sebagai tuan rumah.

Sekeras apa pun manusia berusaha mencapainya, tidak akan terjadi jika “undangan” itu belum diterima. Begitulah Asep Saeful Muhtadi alias Kang Samuh meyakini takdir di balik hadirnya manusia di Tanah Suci.

Kepada Republika, Dewan Pembina Pusat Studi Pesantren dan Madrasah (PSPM) ini berkisah. Pertama kali ia menginjakkan kaki di Tanah Suci pada 1995. Saat itu, dia tengah dalam perjalanan pulang dari studi S-2 di Amerika.

Dia berangkat dengan seorang teman yang saat ini menjadi guru besar ekonomi pertanian Universitas Lampung. Namanya, Bustanul Afirin.

“Saya berangkat menggunakan sisa-sisa beasiswa dengan mengorbankan tiket Amerika-Jakarta yang telah disediakan sponsor,” kata pria kelahiran Bandung, 19 Juni 1961 itu. Tiket tersebut tak ia gunakan. Dia menggantinya dengan membeli tiket Amerika-Jeddah-Jakarta.

Itulah pengalamannya pertama kali menjejakkan kaki di Tanah Suci. Pengalaman yang menurutnya paling berkesan sebab kehadirannya di sana dengan maksud melaksanakan umrah, tapi tanpa pembimbing, tanpa guide, dengan pengetahuan umrah yang sangat minim.

Oleh karena itu, saat umrah, ia berulang-ulang meminta agar Allah dapat mengundangnya kembali ke Tanah Suci. Dia memohon ingin beribadah secara lebih baik.

Selang tiga tahun, “undangan” itu kembali datang padanya. Ia berangkat dengan biaya dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pada awalnya, ia terdaftar sebagai salah satu dari 40 orang yang mendapat fasilitas pemprov sebagai TPHD.

Setelah beberapa hari surat keputusan itu ditandatangani gubernur, ada kendala yang mengharuskannya urung berangkat. Ia pun ikhlas menerimanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement