Selasa 21 Oct 2014 17:33 WIB

Pembangunan Masjid Nabawi pada Masa Raja Fahd bin Abdul Aziz

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Tommy Tamtomo/ca
Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Pembangunan Masjid Nabawi pada masa Raja Fahd bin Abdul Aziz ini merupakan perubahan paling besar dalam sejarah masjid.

Perkembangan begitu pesat yang dialami umat Islam di seluruh dunia, baik berkaitan dengan peningkatan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, maupun kesadaran keagamaan membuat jumlah jamaah dan peziarah yang mengunjungi Masjid Nabawi kian bertambah dari tahun ke tahun.

Oleh sebab itu, saat berkesempatan berkunjung ke Madinah dan melaksanakan shalat di Masjid Nabawi, Raja Fahd kemudian mengeluarkan surat keputusan berkaitan dengan perombakan dan perluasan besar-besaran atas Masjid Nabawi.

Raja Fahd menyadari betapa pentingnya perluasan masjid guna mengantisipasi jumlah jamaah dan peziarah pada masa-masa mendatang yang diyakini akan bertambah banyak.

Pada suatu hari, Jumat tahun 1405 H, Raja Fahd meresmikan perluasan dan pembangunan itu melalui sebuah prosesi peletakan batu pertama. Pada bulan Muharram 1406 H, proyek perluasan dan pembangunan pun segera dimulai.

Pengerjaan proyek ini terus berlangsung dan baru dapat dirampungkan pada tanggal 15 Dzulqa’dah 1414 H. Untuk menandai rampungnya proyek ini, Raja Fahd diberi kehormatan untuk melakukan prosesi terakhir peletakan sebuah batu bata.

Setelah rampung, luas area Masjid Nabawi menjadi 384.000 meter persegi, terdiri dari lantai dasar, lantai atas, dan lantai atap.

Di empat sisi Masjid Habawi juga disediakan lahan seluas 235.000 meter persegi yang terdiri dari bangunan-bangunan untuk tempat air wudhu dan tempat parkir yang bisa menampung 4.500 kendaraan.

sumber : Ensiklopedi Haji dan Umrah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement