Jumat 04 Sep 2015 16:51 WIB

Berawal dari Mengantar, Motivasi Narmi Berangkat Haji

Rep: c37/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah warga melambaikan tangan saat pelepasan jemaah calon haji di Halaman Gedung Islamic Center, Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (1/8).
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Sejumlah warga melambaikan tangan saat pelepasan jemaah calon haji di Halaman Gedung Islamic Center, Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci memerlukan niat yang teguh dan usaha yang keras. Motivasi yang kuat pun diperlukan agar bisa meneguhkan niat tersebut.

Bagi Narmi (49 tahun), motivasi itu muncul dengan mengantarkan saudara-saudaranya ke Asrama Haji Bekasi setiap tahun.

"Keluarga saya besar, sepupu, kakak, ponakan, setiap tahun selalu ada yang naik haji. Saya sering nganter. Kalau kita lihat hati seneng, jadi pengen juga. Alhamdulillah tahun ini kesampaian," tutur Narmi calon jamaah haji Kloter 37 asal Subang pada ROL, Jumat (4/9).

Narmi menuturkan, ia memiliki keluarga yang besar dan tiap tahun selalu ada yang pergi berhaji. Namun, karena orangtuanya bukan orang berada, semua keluarganya yang berhaji membiayai haji dengan uang sendiri, dari hasil bertani. Narmi dan juga suaminya, Supardi (49 tahun) juga membiayai haji hasil tabungan mereka selama bertahun-tahun dari bertani.

"Yah namanya orang kampung, orang tani, suka dagang kecil-kecilan. Hasil sawah bertahun-bertahun. Alhamdulillah dari hasil keringat sendiri sama suami," tuturnya.

Menurut Narmi, menabung untuk berangkat ke Tanah Suci sama sekali tidak sulit, walaupun butuh waktu bertahun-tahun lamanya untuk mengumpulkan biaya yang cukup untuk mendaftar. Karena ketika niat untuk berhaji sudah sangat kuat, tabungan pun tidak akan tersentuh untuk hal-hal lainnya.

"Ada hikmahnya nabung haji, mau nyimpen tuh kuat, nggak boros. Kan kalau kita biasanya punya banyak duit, jadi pengen beli ini itu ya. Tapi pas kita nabung buat haji itu jadi nggak boros, nggak kepake. Terus dari hasil panen ditabung aja sampai cukup," tuturnya.

Akhirnya setelah menabung sekitar lebih dari 10 tahun dari hasil bertani, dan juga mengantar keluarga yang berhaji tiap tahun, pada tahun 2011 lalu Narmi dan Supardi bisa membayar uang muka ibadah haji dan mendapatkan kuota haji tahun ini. Semuanya berkah dari niatnya dan suami yang begitu kuat untuk bisa ke Tanah Suci.

Di desanya, Narmi pun menuturkan bahwa mereka memiliki tradisi untuk mengantar calon jamaah haji sampai ke asrama haji. Awalnya, keluarganya akan mengadakan syukuran dengan mengundang tetangga dan anak yatim. Hajatan yang diadakannya pun cukup besar, sehingga ia membuat sebanyak 500 nasi kotak untuk dibagikan.

"Terus kan suka ada juga yang ngasih amplop. Tapi saya tolak. Eh dia maksa katanya buat jimat, itu sih buat jajan kita aja. Yah alhamdulillah," kata Narmi.

Dalam perjalanan ke Asrama Haji Bekasi, Narmi dan suami diantar oleh 25 mobil yang berisi keluarga dan tetangga. Masing-masing mobil berisi 6 hingga 7 orang, bahkan ada yang menyewa Elf juga agar memuat lebih banyak orang Mereka tiba di asrama haji tidak lama setelah bis yang dinaiki oleh Narmi dan suami tiba.

Biaya untuk ongkos perjalanan, kata Narmi, merupakan biaya pribadi dari yang ingin mengantarnya. Sementara ia hanya menyediakan makanan untuk sebanyak 25 mobil tersebut.

"Kan orang kampung gitu ya, ramean. Saya aja masaknya aja ada berapa banyak. Bikin nasi bungkus buat yang ikut. Seadanya aja," kata Narmi.

Setelah mengantar Narmi, rombongan tersebut akan pergi jalan-jalan ke Taman Mini. Bagi mereka yang terpenting adalah keluarga yang berangkat haji diberikan keselamatan dan membuat mereka yang mengantar termotivasi.

"Kalau nganter kan kita jadinya mikir, kapan kita bisa kayak gitu (naik haji), jadi pengen, seneng kan bisa kayak gitu. Mudah-mudahan nggak ada halangan biar sampai disana selamat," ujarnya.

Narmi pun berharap, keluarga dan tetangganya yang ikut mengantar nantinya bisa mengikuti jejaknya, bisa pergi ke Tanah Suci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement