Ahad 20 Sep 2015 06:37 WIB

Harga Hewan Kurban di Turki Melonjak

Rep: c27/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Kamis (10/9).   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Kamis (10/9). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, ISTAMBUL -- Dalam mempersipakan kebutuhan menjelang Idul Adha, masyarakat Muslim Turki mulai membeli hewan ternak untuk berkurban. Meski harga hewan kurban mengalami kenaikan, mereka tetap menjalankan anjuran yang diwariskan dari Nabi Ibrahim AS.

"Harga Ternak diharapkan tetap sama seperti tahun lalu tetapi meningkatkan insiden teror, dan kenaikan harga pakan ternak telah mendorong biaya hewan," kata Yunus Coktin, peternak mengatakan kepada Anadolu Agency dikutip dari OnIslam, Ahad (20/9).

Penjualan untuk hewan kurban sudah dilakukan sejak tiga minggu lalu. Cokti mengaku sudah menjual 10 ekor domba dan empat ekor sapi sepanjang rentan waktu dari tanggal 20 Agustus lalu hingga saat ini. Meski pembeli tetap membeli hewan kurban, kebanyakan dari mereka mengeluhkan seputar kenaikan harga.

Menurut Coktin, harga per kilogram ternak adalah 13-14 lira Turki (sekitar $ 4-5) pada 2014, tetapi tahun ini mencapai hingga 17-18 (sekitar. $ 5,5-6). "Tapi kita tidak harus melewatkan faktor teror, karena banyak orang yang tidak mampu membawa hewan mereka ke kota-kota besar seperti Istanbul dan Izmir," kata pria beriusia 60 tahun tersebut.

Tidak bisa dipungkiri, menurut Cokit membawa hewan ternak ke pasar besar di Azmir dan Istambul memeiliki risiko besar. Ia mengeluhkan tentang teror yang disebabkan oleh pasukan ISIL dan PKK.

Mendukung penyataan dari Cokti, Mahmet Karadeniz seorang peternak mengatakan bahwa kenaikan harga juga disebabkan krena penawaran dan permintaan tidak seimbang. Menurutnya, permintaan untuk hewan kurban saat ini lebih dari pasokan yang ada.

"Tidak hanya teror tetapi juga sejumlah besar hewan yang tidak bisa lulus pemeriksaan kesehatan telah mempengaruhi. Harga naik karena pasokan tidak dapat memenuhi permintaan, ujar Karadeniz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement