Senin 28 Sep 2015 06:07 WIB

Pemimpin Tertinggi Iran Desak Saudi Minta Maaf Atas Insiden Mina

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Ilham
Ayatollah Ali Khamenei
Foto: EPA
Ayatollah Ali Khamenei

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Imam Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mendesak Kerajaan Arab Saudi meminta maaf kepada seluruh umat Islam di dunia. Desakan tersebut keluarkan sebagai bentuk tanggung jawab Riyadh atas musibah Mina yang menelan ribuan korban jiwa saat pelaksanaan haji.

Khamenei mengatakan, seluruh negara Islam di dunia memiliki pertanyaan serupa soal musibah tersebut. Kata dia, seribu jamaah dari seluruh dunia yang menjadi korban, bukanlah persoalan sepele.

"Saudi harus menerima beban untuk meminta maaf kepada seluruh umat (Islam) di dunia. Juga bertanggung jawab terhadap keluarga korban," ujar pemimpin tertinggi di Teheran itu, seperti dikutip Reuters, Senin (28/9).

Khamenei mengatakan, pemerintah Iran akan membawa musibah Mina ke pembahasan Organisasi Negara Islam (OKI). Menurut Khamenei, tak salah jika Iran merekomendasikan kepada OKI agar persoalan ibadah haji dilakukan dengan cara pengelolaan bersama negara-negara Islam.

Sedikitnya tercatat 769 jemaah haji meninggal dunia saat akan melangsungkan lempar jumrah dalam pelaksanaan ibadah haji. Jumlah korban terbanyak berasal dari Iran dan Pakistan. Catatan sementara dikatakan ada sekira 131 jamaah asal negeri Mullah itu terinjak-injak dalam peristiwa memilukan yang terjadi pada Kamis (24/9) itu.

Sementara jamaah asal Pakistan berjumlah 236 orang. Selain itu, 14 jamaah asal Indonesia juga dipastikan ikut meninggal dunia. Catatan korban meninggal lainnya juga berasal dari India, Afrika, dan Turki.

Selain korban meninggal dunia, setidaknya ada 800 jamaah dalam kondisi luka-luka. Atas insiden tersebut, Iran dan Arab Saudi saling menyalahkan.

Menteri Kesehatan Arab Saudi, Khalid al Falid menyatakan musibah itu terjadi lantaran jamaah haji tak disiplin mengikuti pelaksanaan rukun Islam ke lima itu. Sedangkan Iran paling depan mengecam pernyataan tersebut.

Presiden Iran, Hassan Rouhani lewat kantor berita IRNA, Kamis (24/9), mengatakan, Riyadh tak becus menjadi penyelenggara haji. Rouhani pun mendesak Kerajaan Arab Saudi bertanggung jawab atas apa yang disebutnya sebagai bencana umat Islam itu. "Arab Saudi harus memenuhi tugasnya dalam hukum Islam ini," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement