Ahad 04 Oct 2015 05:15 WIB

Tim DVI Polri akan Bekerja di Jeddah dan Makkah

Rep: eh ismail/ Red: Taufik Rachman
Kamar jenazah di Mina
Foto: Istimewa
Kamar jenazah di Mina

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sepuluh orang anggota tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri akan bekerja di Jeddah dan Makkah. Tim yang dipimpin Kombes Polisi dr Muhammad Mas’udi akan membantu proses identifikasi korban insiden Mina yang selama ini sudah dilakukan tim dari Kementerian Kesehatan dan kepolisian Arab Saudi.

Wakil Duta Besar RI untuk Arab Saudi Muhammad Sunarko mengatakan, tim akan dipecah dua setelah menerima arahan dari otoritas setempat. “Base pertama di Jeddah dan kedua tentunya di Makkah karena memang seluruh kegiatan utama identifikasi terfokus di sana,” kata Sunarko usai menggelar rapat briefing dengan tim DVI di kantor Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (3/10) malam.

Tim DVI Mabes Polri tiba di Bandara Internasional King Abdul Azis (KAA) Jeddah pada Sabtu pukul 15.15 waktu Arab Saudi tampak tidak ingin membuang-buang waktu. Sambil menunggu proses imigrasi di bandara yang memakan waktu cukup lama, tim langsung bertemu dengan perwakilan Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Setelah itu, tim bertolak ke kantor KJRI Jeddah guna menggelar rapat briefing bersama KBRI Ryadh, KJRI Jeddah, dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Menurut Sunarko yang kini menjabat sebagai Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Riyadh, pembagian tim DVI bertujuan untuk memaksimalkan proses identifikasi korban insiden Mina yang terjadi pada Kamis (24/9) lalu. Dengan kekuatan tim DVI yang terdiri dari pakar forensik, dokter gigi forensik, ahli DNA forensik, dan ahli sidik jari, diharapkan proses identifikasi korban bisa cepat dilakukan.

“Tentu saja kita ingin secepatnya karena memang tim yang sudah bekerja selama ini membutuhkan langkah percepatan,” ujarnya.

Sunarko menegaskan, kedatangan tim bukan berarti kinerja tim yang sudah bekerja saat ini lamban. Hanya saja, proses identifikasi korban memang harus lebih cepat dilakukan agar hasilnya bisa segera disampaikan ke publik. Tim DVI Mabes Polri pun bukan melakukan kerja terpisah, melainkan bersifat menunjang pekerjaan yang sedang berjalan.

Tim juga tetap berkoordinasi dengan tim yang sudah dibentuk PPIH Arab Saudi dan tim bentukan otoritas Arab Saudi. “Jadi sifatnya lanjutan, tidak kerja baru karenanya upaya koordinasi dilakukan dengan siapa pun,” kata Sunarko.

Sunarko menilai, dari aspek hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi, pengiriman tim DVI Mabes Polri merupakan hal sangat positif yang merefleksikan kedekatan serta hubungan baik kedua negara. Apalagi, proses pengiriman tim dilakukan sangat cepat setelah ada pembicaraan Menteri Luar Negeri Indonesia dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi di sela-sela sidang PBB di New York, Amerika Serikat.

Pascapembicaraan kedua menlu, kepolisian Indonesia dan Arab Saudi langsung menindaklanjuti pembicaraan teknis yang berujung pada pengiriman tim DVI Mabes Polri ke Arab Saudi.

“Ini termasuk cepat sekali karena upaya pembicaraan tingkat tinggi yang sudah kita realisasikan dilanjutkan dengan proses pengiriman tim yang juga cepat. Kemarin kita lakukan prosedurnya di Jakarta dan kemudian hari ini sudah berangkat dan sudah bisa langsung melaksanakan tugas,” kata Sunarko.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement