REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Dua jamaah haji Indonesia masih belum kembali ke pemondokan atau kelompok terbangnya. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi masih menelusuri rumah sakit dan Pemulasaraan Jenazah Al Muaisim untuk memastikan kondisi dua jamaah itu.
Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat mengatakan jumlah jamaah yang belum kembali berkurang menjadi dua orang. Dia menyebutkan semuanya berasal dari Kloter JKS 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi.
“Kami akan terus berupaya mencari jamaah haji yang dilaporkan belum kembali dan akan kami kabarkan dalam kesempatan pertama untuk memenuhi kebutuhan informasi, baik keluarga, kerabat, dan seluruh masyarakat Indonesia,” kata dia, Selasa (13/10) dini hari waktu setempat.
Pada data Jumat (9/10), jumlah jamaah yang belum kembali sebanyak lima orang terdiri dari dua orang dari Kloter BTH 14 Embarkasi Batam dan tiga orang Kloter JKS 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi. Dua jamaah Kloter BTH 14 dinyatakan wafat pada Selasa dini hari.
Arsyad menambahkan PPIH Arab Saudi dibantu tim Disaster Victim Identification (DVI) Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia dalam upaya pencarian jamaah. "Tim DVI masih terus melakukan upaya pencarian, khususnya jamaah-jamaah yang dirawat di rumah sakit dan tidak mempunyai identitas," kata dia.
Menurut Arsyad, tim DVI tidak dapat mengakses Pemulasaraan Jenazah Al Muaisim karena otoritas setempat menyatakan mereka sudah melakukan identifikasi baik pengambilan sidik jari maupun sampel DNA. "Mereka menyatakan itu kepada rombongan tim DVI," ujar dia.
Jumlah WNI korban Mina mencapai 127 orang, terdiri dari 122 jamaah haji asal Indonesia dan lima orang WNI yang bermukim di Arab Saudi.
Sebagian korban wafat asal Indonesia sudah dimakamkan di Pemakaman Pemulasaraan Jenazah Al Muaisim. Sebagian lainnya masih tersimpan di ruang penyimpanan jenazah Pemulasaraan Jenazah Al Muaisim.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
