REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Bina Haji dan Umroh Nahdlatul Ulama (Asbihu-NU) KH Musthofa Aqiel Siradj menyatakan, sudah waktunya seluruh pembimbing jamaah haji diwajibkan ikut program sertifikasi.
Hal itu penting karena upaya peningkatan pelayanan kepada anggota jamaah haji sudah tidak bisa ditawar lagi, katanya ketika menutup rapat kerja Asbihu NU di Jakarta, Selasa.
Para pembimbing haji yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) sudah waktunya diwajibkan ikut program tersebut. Penyertifikasian bagi pembimbing haji kini dan ke depan sudah menjadi tuntutan.
"Penyertifikasian tersebut dimaksudkan selain untuk memenuhi tuntutan agar kualitas pelayanan semakin baik, juga ke depan, pelayanannya memiliki standar yang jelas," katanya.
Ia berharap program sertifikasi para pembimbing haji itu mendapat dukungan dari Kementerian Agama. Bila perlu penyelenggaraannya mendapat dukungan dari seluruh asosiasi penyelenggara haji.
Rapat kerja Asbihu NU, kata Musthofa, juga menghasilkan beberapa poin penting, di antaranya, yang dirasakan mendesak untuk segera dilaksanakan adalah melakukan konsolidasi organisasi, meningkatkan koordinasi dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam.
Asbihu juga mendesak Kemenaterian Agama agar mengoptimalkan bimbingan kepada calon jamaah haji agar penyelenggaraan ibadah haji tahun 1437 H/2016 M, dapat menghasilkan haji mabrur dan berjalan sukses.
Rapat kerja PP Asbihu NU berlangsung sejak 14-15 Maret, dibuka Ketua Umum PB NU Said Aqiel Siradj. Wakil Ketua Umum PP Asbihu NU KH Hafidz Taftanzani dan para pengurus dari seluruh Indonesia mengapresiasi dukungan Said Aqiel agar organisasi itu juga mengembangkan usaha koperasi untuk kemaslahatan umat.