Sabtu 30 Jul 2016 09:09 WIB

Dua Calon Haji Bojonegoro Batal Berangkat

Kloter jamaah haji Indonesia.
Foto: Republika/Wihdan
Kloter jamaah haji Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Dua orang dari 666 calon haji asal Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, batal berangkat pada musim haji tahun ini.

Kasi Penyelengara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro Wakhid Priyono di Bojonegoro menjelaskan salah seorang dari dua calhaj yang batal berangkat itu bernama Karno (79 tahun) yang meninggal dunia karena sakit dan Zahra.

"Zahra diketahui hamil empat bulan ketika menjalani pemeriksaan kehamilan calon haji dari wanita usia subur ketika pelaksanaan vaksin beberapa hari lalu," jelasnya.

Oleh karena itu,  Zahra batal berangkat ke Tanah Suci sehingga masuk jadwal tunggu musim haji tahun berikutnya. "Biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) calon haji yang meninggal dunia diserahkan utuh kepada ahli warisnya tanpa ada potongan," ucapnya.

Ia mengatakan dinas kesehatan sudah melakukan vaksin meningitis dan influenza kepada calon haji di daerahnya beberapa hari yang lalu. Pada kesempatan itu calon haji wanita usia subur juga menjalani tes kehamilan dan berkonsultasi terkait dengan penundaah kehamilan.

Dari 666 calon haji, masih ada 12 calon haji yang belum menjalani vaksin karena berada di luar kota. "Tidak masalah mereka belum divaksin. Kalau datang bisa langsung divaksin di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesoemo," ujarnya.

Ia juga menyebutkan dari 664 calon haji di daerahnya itu ada 35 calon haji mutasi dari luar daerah yang pemberangkatannya bersama calon haji daerahnya pada 28-29 Agustus. Calon haji yang mutasi di daerahnya itu asalnya dari berbagai daerah di Tanah Air, antara lain, Tuban, Malang, dan Sidoarjo, bahkan ada juga asal Palembang.

Sesuai dengan ketentuan, menurut dia, mutasi calon haji ke seluruh daerah di Tanah Air diperbolehkan. Kasi Pengamatan Penyakit dan Kesehatan Matra Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro Kun Sucahyo menambahkan calon haji yang menunda menstruasi memperoleh pendampingan petugas kesehatan selama pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci.

"Pengalaman selama ini dalam pemanfaatan obat penundaan menstruasi bagi calon haji wanita usia subur bisa efektif untuk menghambat menstruasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement