Kamis 11 Aug 2016 13:15 WIB

Panitia Haji Sewakan Pesawat untuk Jamaah Asal Riau

Jamaah haji yang tergabung kelompok terbang (kloter) 14 dan 15 tiba di Jombang, Jawa Timur, Senin (5/10).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Jamaah haji yang tergabung kelompok terbang (kloter) 14 dan 15 tiba di Jombang, Jawa Timur, Senin (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU —  Sebanyak 2.337 orang calon jamaah haji (calhaj) yang berasal dari lima kabupaten/kota di Provinsi Riau menyewa dua unit pesawat Lion Air menuju Embarkasi Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

"Panitia haji mencarter atau menyewa pesawat milik maskapai Lion Air menuju embarkasi haji di Batam," kata General Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Jaya Tahoma Sirait di Pekanbaru, Kamis (11/8).

Dia mengatakan, lima daerah di provinsi tersebut yakni Kota Pekanbaru sebanyak 1.181 calhaj. Kemudian Kabupaten Kampar berjumlah 521 calhaj dan Kabupaten Kuantan Singingi berangkatkan 181 calhaj.

Sementara, Kabupaten Indragiri Hulu tahun ini memberangkatkan 176 calhaj dan Kabupaten Pelalawan tercatat 278 calhaj serta sisanya 28 orang merupakan petugas baik dari Tim Petugas Haji Daerah (TPHD) maupun petugas kelompok terbang (kloter).

"Untuk keberangkatan calhaj, panitia telah mengajukan dengan menggunakan pesawat sewa Lion. Tepatnya, mulai  tanggal 9 Agustus lalu dengan sampai dua kali penerbangan dari bandara di Pekanbaru masing-masing pukul 08.30 Wib dan jam 12.05 Wib," ucapnya.

Jaya berujar, Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II sesuai jadwal melayani penerbangan rute Pekanbaru-Batam pergi pulang dengan frekuensi lima kali dalam sehari oleh dua maskapai yakni Lion Air tiga kali dan Citilink dua kali.

"Tetapi panitia keberangkatan khusus calhaj lima daerah, rela carter pesawat demi profesionalisme dalam pelayanan pemberangkatan jamaah calon haji menuju embarkasi di Batam," ucapnya.

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kota Pekanbaru, Defizon mengatakan, terdapat tiga tempat yang dijadikan titik pelepasan calhaj lima daerah yakni Masjid Agung An-Nur, terminal kargo dan terminal domestik Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II.

"Fokus kita, pertama di Masjid Agung An-Nur adalah tempat proses pemberangkatan dan pelepasan jamaah. Kedua, di kargo bandara karena barang-barang jamaah berada disitu serta terakhir di terminal domestik," ujarnya.

Dia menjelaskan, jamaah tidak akan masuk ke ruang tunggu yang berada terminal domestik."Saat calhaj turun dari bus, maka langsung naik ke tangga pesawat. Makanya, kita perlu terjalin komunikasi yang baik antara petugas di bandara dengan petugas di Masjid Agung An-Nur," terangnya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement