Jumat 12 Aug 2016 04:51 WIB

Ada 'Haji Ikan' di Padang Pasir Arabia

Air Zamzam
Kendaraan unta yang digunakan untuk mengangkut jamaah haji ke Arafah dari kota Makkah pada tahun 1935.

Di zaman dahulu, sewaktu petualang legendasris asal Maroko, Ibnu Batutta pergi haji ke Makkah dari arah Damaskus pada 1325 M, dia sempat menceritakan betapa para kafilah sangat berhemat dengan air ketika berjalan melintasi padang pasir.Mereka paham sekali bila di tengah perjalanan kehabisan air maka maut akan segera menjemputnya.

’’Bila sampai kekurangan air di tengah padang pasir maka seperti ‘kiamat’ akibatnya. Saat itu satu kantong air bisa berharga sampai 1.000 dinar emas. Itu pun kalau ada. Kalau persedian tak cukup maka bisa-bisa akan terjadi pertumpahan darah. Akhirnya, baik yang punya air maupun yang tidak punya, keduanya bisa sama-sama menjemput ajal,’’ tulis Ibnu Batutta.

Di Makkah misalnya, pemerintah kerajaan Arab Saudi menjaga betul agar pasokan air bersih tetap bisa dikonsumsi dengan cukup oleh warganya, baik itu mereka datang untuk berziarah umrah maupun berhaji. Di sana memang tak ditemukan jaringan pipa air bersih seperti lazim ditemui di Jakarta.

Dan, untuk memenuhi persediaan air bersih maka pihak kerajaan menyediakan truk-truk tangki raksasa. Air yang sudah dibawa sampainya di pemondokan haji atau perumahan penduduk akan langsung digelontorkan ke sebuah tempat penampungan air yang lazimnya terletak di bawah bangunan gedung. 

Semakin besar daya tampung hotel, rumah, atau pemondokan haji maka semakin besar pula tandon air yang harus dibuat.

Pada awal musim haji, sebelum jamaah gelombang pertama tiba di Makkah, tandon air di pemondokan haji diisi hingga penuh. Lazimnya, baru nanti menjelang musim puncak haji tandon air itu diisi kembali. Tapi kalau penghuninya boros air, maka tangki yang ukurannya ada yang mencapai 30 ribu liter akan terkuras dalam waktu sepekan hingga sepuluh hari.

Lalu apakah air yang dipakai sehari-hari di pemondokan Makkah merupakan air zamzam? Jawabnya tentu saja tidak! Air yang dipakai mandi, mencuci, membasuh kamar mandi, dan memasak adalah air haji sulingan air laut. Air Zamzam hanya dikonsumsi secara khusus untuk air minum. Ini pun sifatnya hanya terbatas saja.

Nah, kalau sekarang warga Makkah kerap menjuluki haji Indonesia sebagai ‘haji ikan’ karena boros air, maka wajar saja. Sebab, di manakah air tanah bisa di dapat bila tanah di kota itu hanya terdiri dari batuan dan serta pasir saja? 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement