Jumat 19 Aug 2016 19:40 WIB

Sudah Setahun Keluarga Korban Crane Makkah Belum Disantuni Saudi

 Jamaah melintas dekat lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9).  (Reuters/Mohamed Al Hwaity)
Jamaah melintas dekat lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9). (Reuters/Mohamed Al Hwaity)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG —- Keluarga dari jamaah haji korban peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, asal Kabupaten Bandung Barat, Jawa Bawat, mempertanyakan janji Pemerintah Arab Saudi yang akan memberikan santunan kepada ahli waris korban peristiwa tersebut.

"Sampai sekarang belum mendapat kabar soal kapan pencairan itu akan dilakukan," kata Duskarno, keluarga dari korban crane warga Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (19/8).Ia menuturkan, banyak jamaah haji Indonesia termasuk istrinya, Iti Rastiwi Darmini menjadi korban dari jatuhnya crane di Masjidil Haram, Jumat 11 September 2015.

Setelah peristiwa yang sudah hampir satu tahun itu, kata dia, belum ada kejelasan realisasi santunan yang dijanjikan oleh Pemerintah Arab Saudi hingga saat ini."Belum pernah ada informasi apa pun kepada saya," katanya.

Padahal, dia mengungkapkan janji santunan Pemerintah Arab Saudi yakni sebesar 1 juta riyal atau setara dengan Rp3,5 miliar bagi semua korban meninggal dan cacat fisik.

 

Selain itu, Pemerintah Arab Saudi menjanjikan ibadah haji eksklusif bagi keluarga korban insiden jatuhnya crane tersebut."Sampai sekarang yang kami dapat baru santunan asuransi dalam negeri untuk jamaah wafat karena kecelakaan," katanya.

Ia menambahkan pemerintah daerah juga dari Kementerian Agama tidak memberikan penjelasan terkait realisasi santunan tersebut. Dia mengaku hanya mendapatkan informasi terkait santunan tersebut melalui media internet yakni ada kendala dengan satu negara yang belum menyepakati santunan tersebut.

"Jika memang kendalanya ada di satu negara yang belum deal, ya baiknya tinggalkan saja negara itu, prioritaskan dulu keluarga korban dari negara lain," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement